ChanelMuslim.com – Pemerintah Jepang telah memerintahkan hampir seperempat juta orang meninggalkan rumah setelah gempa hebat mengguncang selatan pulau dan penyelamatan korban terus dilakukan hingga Ahad (17/4) dinihari di tengah kondisi cuaca yang memburuk.
Gempa berkekuatan 7,3 Skala Richter mengguncang pada Sabtu pagi, menewaskan 32 orang, melukai sekitar ribuan lainnya dan menyebabkan kerusakan pada rumah, jalan, dan jembatan.
Itu merupakan gempa kedua terbesar yang menghantam Provinsi Kumamoto di Pulau Kyushu dalam tempo 24 jam. Lindu pertama terjadi pada Kamis (14/6) menewaskan sembilan orang.
Hujan deras dan angin kencang diperkirakan bakal melanda, dengan temperatur suhu anjlok mencapai 13 derajat Celsius. Petugas pemadam kebakaran memberikan terpal-terpal kepada warga untuk menutupi atap rumah yang rusak.
“Angin kencang diperkirakan akan datang dan hujan akan turun deras,” kata Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan dalam sebuah pertemuan. “Operasi penyelamatan pada malam hari akan sangat sulit….Ini (penyelamatan) akan berpacu melawan waktu.”
Tayangan televisi pada Sabtu memperlihatkan kebakaran, listrik padam, jembatan runtuh, sebuah jalan terputus dan lubang menganga. Penyiar stasiun televisi NHK mengatakan warga di dekat bandungan diminta meninggalkan rumah karena ketakutan akan hancur.
“Saya merasakan guncangan kuat pada awal,kemudian saya terlempar seperi berada dalam mesin cuci,” kata seorang siswa Universitas Tokai yang masih terisolasi di desa Minamiaso.
Pemerintah mengatakan sekitar 422 ribu rumah tanpa listrik dan air dan 100 ribu lainnya tanpa listrik. NHK mengatakan sekitar 240 ribu orang telah diminta untuk mengevakuasi di seluruh wilayah terkena gempa. Hal ini dilakukan mengantisipasi ketakutan terjadinya tanah longsor. Beberapa tempat penampungan bahkan tidak bisa lagi menampung pengungsi.[af/cnn]