ChanelMuslim.com—Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muktamar VIII di Jakarta, 8-11 April lalu, menghasilkan kepengurusan baru di bawah pimpinan Romahurmuzy (Romi). Meski demikian, kubu PPP versi Muktamar Jakarta yang diketuai Djan Faridz, tak mengakuinya. Bahkan, kubunya memberikan sinyal “perlawanan” terhadap pemerintah yang dianggapnya lebih memilih kubu Romi dibandingkan dengan kubunya.
Terlebih saat kubu Djan Faridz ditawari oleh kubu Romi untuk membuat partai baru, dia merasa gerah. Dengan nada sinis, Djan menyatakan setuju untuk membuat partai baru, yang ditujukan pada kubunya, melainkan kubu rivalnya, Romi.
“Saya setuju kalau pak Romi mau bikin partai baru, saya dukung, saya dukung pak Romi mau bikin partai baru,” katanya pada awak media saat bersilaturahim dengan pengurus PPP se-Yogyakarta, Ahad (17/4/2016).
Kunjungan Djan ke daerah-daerah itu dimaksudkan untuk membuktikan kepada pemerintah, khususnya Kementerian Hukum dan HAM, bahwa PPP di bawah kepemimpinannya masih eksis dan jumlahnya sangat banyak.
Hal itu, katanya, juga ia lakukan guna menjawab tudingan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly yang menyatakan sudah tidak ada pendukung kubu Djan. Padahal, lanjut Djan, masih banyak para pendukung. Salah satunya di Yogyakarta yang mengumpulkan ribuan pendukung yang menentang kubu Romi. “Ini menjawab statemen dan anggapan dari pak menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia bahwa PPP Djan Faridz itu tidak punya akar rumput. Kita mulai dari Yogyakarta,” kata dia.
Pihaknya mengumpulkan massa akar rumput PPP minimal 5.000 orang di setiap provinsi. Rencananya, para pendukungnya akan memblokir kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dan ingin berkenalan dengan sang menteri. Bahwa mereka adalah para pendukung PPP kubu Djan.
“Dari Jakarta saja sudah janji ada 25 ribu orang. Sudah kami konsolidasikan melalui rapat pimpinan wilayah di Jawa. Dalam waktu dekat akan turun ke Jakarta menyambangi dan silaturahmi dengan menteri Hukum dan HAM, setiap provinsi 5.000 orang,” kata dia. “Ada 25 ribu orang, ini baru Jawa lho, belum yang luar Jawa, kita silaturahmi, kita punya lho akar rumput, kita punya lho pengurus di seluruh Indonesia,” kata Djan.
Djan mengaku akan menurunkan sedikitnya 50 ribu pendukung ke kantor kementerian Hukum dan HAM di Jakarta. Soal waktu, ia menyatakan dalam waktu dekat. (mr/tempo.co/aktual.com)