ChanelMuslim.com – Badan Pengurus Pusat Forum Lingkar Pena (BPP FLP) mengeluarkan pernyataan sikap terkait penyerangan yang dilakukan Israel kepada penduduk Palestina.
Tindakan penjajah Israel di kompleks Masjid Al Aqsa ini menimbulkan kecaman dari berbagai pihak manapun.
Alasannya adalah tindakan penyerangan ini sudah terjadi untuk kesekian kalinya.
Selain itu, menyebabkan jatuhnya ratusan korban jiwa dan ribuan orang terluka, bahkan menghancurkan fasilitas-fasilitas yang ada.
Baca Juga: Pesan Ketua FLP Terpilih untuk Generasi Milenial
Tujuh Pernyataan Sikap Forum Lingkar Pena
Melihat kondisi yang seperti itu, FLP pun mengeluarkan tujuh pernyataan sikap.
Pertama, tindakan semena-mena Zionis Israel di tanah Palestina hingga hari ini adalah bentuk penjajahan.
Dimulai dari aneksasi wilayah Palestina secara bertahap, sejak penyerahan tanah Palestina secara sepihak oleh Inggris melalui Perjanjian Balfour 1917.
Kemudian, pendirian negara Israel di tanah Palestina tahun 1948, dilanjutkan dengan pengusiran paksa 700.000 warga Palestina yang dikenal sebagai Tragedi Nakba (malapetaka).
Peristiwa berlanjut dengan perang 6 hari pada 1967 yang penuh tipu muslihat dari penjajah Israel, hingga usaha memindahkan ibukota negara penjajah dari Tel Aviv ke Al-Quds (Yerusalem) yang merupakan jantung Palestina.
Kedua, sikap FLP ini merupakan amanat konstitusi Indonesia, bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.
Sebagaimana Ir. Soekarno telah mengawali langkah usaha memerdekakan Palestina, FLP beserta segenap anak bangsa Indonesia akan melanjutkan perjuangan membantu bangsa Palestina meraih kemerdekaannya.
Ketiga, dalam proses menuju kemerdekaan Palestina, FLP memandang bahwa semua pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang telah dilakukan oleh penjajah Zionis Israel harus diadili di Mahkamah Internasional.
Keempat, FLP sebagai organisasi yang bergerak di bidang literasi mendorong Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan tindakan-tindakan kekerasan yang dilakukan oleh penjajah Zionis Israel.
Alaaannya adalah di kota tua Al-Quds terdapat Warisan Budaya Dunia yang terdaftar di UNESCO.
Aksi-aksi Israel di kota tua Al-Quds akan membahayakan peninggalan sejarah di sana serta menodai kesepakatan-kesepakatan yang telah diputuskan di majelis terhormat PBB.
Kelima, FLP mengajak kepada seluruh penulis dan pegiat literasi di manapun berada untuk menulis dan memproduksi tulisan dalam bentuk apapun.
Tulisan akan menjadi sarana pendidikan tentang nilai-nilai sejarah dan kemuliaan yang dimiliki oleh Masjid Al Aqsa, Kota Al Quds, serta Palestina sebagai tanah para Nabi.
Baca Juga: Di Munas ke-4, Forum Lingkar Pena Berharap Melangkah ke Tingkat Internasional
Menggalang Donasi Secara Bertahap
Keenam, FLP menyayangkan roket penjajah Israel yang meluluhlantakkan Al-Jala Tower pada 15 Mei 2021.
Di dalamnya terdapat kantor berita internasional, salah satunya Al Jazeera.
Kejahatan penjajah Israel selain telah melanggar hak asasi manusia juga telah melanggar kebebasan pers.
Terakhir, FLP akan menggalang donasi secara bertahap untuk meringankan beban saudara-saudara di Palestina.
Sebagaimana mereka dahulu turut berdonasi meringankan beban bangsa Indonesia saat Indonesia masih dijajah.
Namun, kepedulian ini bukan semata-mata balas budi, melainkan tanggung jawab konstitusi yang mengamanahkan agar Indonesia dapat turut melaksanakan ketertiban dunia. [Ind/Camus]