FILM horor rupanya dapat menjadi pelarian emosional pada masa penuh kecemasan. Banyak orang justru mencari sensasi ngeri ketika stres, seolah memaksa tubuh merasakan ketegangan yang aman.
Fenomena ini bukan hal baru. Sejak lama, filsuf hingga psikolog bertanya-tanya mengapa manusia menikmati ketakutan yang jelas bertentangan dengan naluri bertahan hidup. Ketakutan seharusnya membantu kita menjauhi ancaman, memicu respons melawan atau lari.
Para ahli sepakat, otak manusia bekerja dengan menciptakan simulasi ancaman untuk memprediksi bahaya.
Film horor menempatkan otak tepat di kondisi ideal untuk berlatih menghadapi situasi menegangkan, tetapi dalam lingkungan yang aman dan terkendali.
Baca juga: Efek Menonton Film Horor buat Anak
Film Horor bisa jadi Pelarian Emosional pada Kecemasan
Inilah yang membuat horor potensial digunakan sebagai alat terapi. Menonton ketakutan dalam dosis kecil memungkinkan seseorang melatih pengaturan emosi dan membangun toleransi terhadap rasa tidak nyaman.
Meski penelitian tentang manfaat psikologis film horor belum terlalu luas, sejumlah studi menunjukkan bahwa ketertarikan pada film menakutkan bukan sekadar mencari sensasi.
Justru, bagi sebagian orang terutama yang menderita kecemasan, horor dapat menjadi cara untuk membantu mengatur emosi.
Individu dengan tingkat kecemasan tinggi sering kali justru menikmati horor lebih banyak daripada mereka yang tidak terlalu cemas.
Artinya, pengalaman menonton horor dapat membantu meredakan gejala kecemasan, sehingga mendorong mereka menonton lagi.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Dalam penelitiannya, kesenangan terhadap horor memiliki motif berbeda pada tiap orang. dikelompokkan penggemar horor dalam tiga kategori:
Adrenaline Junkies
Mereka menikmati sensasi tubuh yang berdebar. Ketakutan memberi mereka rasa lebih hidup.
White Knucklers
Mereka tidak terlalu suka rasa takutnya, tetapi menikmati keberhasilan mengatasinya. Film horor menjadi latihan mental untuk menguji batas diri.
Dark Copers
Mereka menggunakan horor sebagai sarana menghadapi kenyataan hidup yang keras. Adegan mengerikan di layar membuat mereka merasa dunia nyata lebih aman. Bagi sebagian orang, horor membantu mengelola kecemasan dan depresi. [Din]





