DOKTER lulusan UIN Jakarta Syahid saat jadi relawan di Gaza.
Hal ini disampaikan langsung dalam akun instagram @uinjktofficial.
“Innalillahi Wa Inna Ilaihi Raji’un. Rektor dan Sivitas Akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta turut berduka cita atas berpulangnya dr. Mohammed Shabat, relawan yang bertugas di Gaza, Palestina pada hari Selasa, 12 November 2024. Beliau meninggal bersama keluarganya pada hari ini dalam upaya menjalankan tugas kemanusiaannya.”
dr. Mohammed menempuh pendidikannya di Indonesia, tepatnya di Fakultas Kedokteran UIN Jakarta.
Selama ini dr. Mohammed telah menjadi penghubung penting dalam penyaluran bantuan medis di Gaza, khususnya di wilayah Gaza Utara.
Beliau merupakan bagian dari FPEA (Alfursan Palestine Emergency Association) dan berdedikasi di RS Kamal Adwan.
Dengan kemampuan bahasa Indonesia yang dimilikinya, beliau menjadi sosok yang berperan dalam memastikan kebutuhan medis seperti titik layanan kesehatan, bahan bakar, obat-obatan, dan ruang hemodialisa dapat tersalurkan kepada mereka yang membutuhkan.
View this post on Instagram
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Tak hanya itu. Dompet Dhuafa juga menyampaikan berita duka tersebut di akun instagramnya.
“Tak hentinya kabar duka datang dari Palestina. Kali ini giliran relawan medis Dompet Dhuafa, dr. Mohammed Shabat yang syahid bersama keluarganya. Ya Allah, limpahkanlah surga terbaikmu untuk dr. Mohammed Shabat dan keluarga🤲🏼🤲🏼,” tulis akun tersebut.
Sama-sama seorang dokter, dr Mohammed Shabat dan istri syahid dalam serangan Israel.
Mereka berdua ikut berjuang bersama menghadapi ancaman, terus menjalankan tugas mulia sebagai pekerja medis di wilayah yang tak lagi aman.
View this post on Instagram
Relawan medis Dompet Dhuafa ini juga syahid bersama 11 anggota keluarganya.
Dokter Lulusan UIN Jakarta Syahid Saat Jadi Relawan di Gaza
Baca juga: Seorang Dokter Menolak Meninggalkan Gaza, Meninggal di Penjara Israel
Diketahui Israel meluncurkan serangan keji di kediamannya di Beit Hanoun, Gaza Utara.
Kini, hanya ada Jamal, anak dari dr. Mohammed yang menjadi satu-satunya korban selamat dalam serang tersebut.
Syahidnya dr. Mohammed adalah sebuah kehilangan besar.
Beliau bukan hanya seorang dokter, tetapi juga seorang pejuang kemanusiaan yang gigih.
Perjuangannya demi kesehatan dan kesejahteraan saudara-saudaranya di Gaza akan selalu dikenang.
Semoga Allah tempatkan dr. Mohammed, istri, dan keluarganya di tempat terbaik-Nya, aamiin yaa robbal ‘aalamiin.[Sdz]