ChanelMuslim.com – Dokter bedah di AS pada Selasa lalu menyerukan tindakan "agresif" terhadap penggunaan rokok elektrik, yang menurutnya telah meledak menjadi proporsi epidemik di kalangan pemuda dan menempatkan kesehatan serta perkembangan otak mereka pada risiko.
"Kita harus mengambil langkah-langkah agresif untuk melindungi anak-anak kita dari produk-produk yang sangat kuat berisiko mengekspos generasi baru kaum muda ke nikotin," kata dokter senior AS, Jerome Adams, dalam sebuah pesan publik yang langka.
"Rokok elektrik aerosol tidak berbahaya," katanya, sembari mencatat bahwa paparan nikotin selama masa remaja dapat membahayakan otak berkembang – yang terus berkembang hingga sekitar usia 25 tahun."
Pada tahun lalu saja, penggunaan rokok elektrik meningkat 78 persen di antara siswa sekolah menengah – satu dari lima di antaranya sekarang mengatakan mereka mengisap vape, atau menggunakan perangkat bertenaga baterai untuk menghirup cairan nikotin yang beraroma buah atau berasa permen dan sangat adiktif .
Secara keseluruhan, lebih dari 3,6 juta pemuda AS, termasuk satu dari 20 siswa sekolah menengah, saat ini menggunakan rokok elektrik .
Dokter bedah umum mendesak orang tua, dokter dan pendidik untuk mengambil serangkaian langkah, termasuk melarang mengisap vape dalam ruangan, dan berbicara dengan anak-anak tentang bahaya rokok elektrik.
Bahaya rokok elektrik termasuk akan menempatkan anak-anak pada risiko kecanduan di masa depan.
"Selain nikotin, aerosol yang dihirup dan dihembuskan oleh pengguna dari rokok elektrik dapat berpotensi mengekspos diri mereka dan orang-orang disekitarnya dengan zat berbahaya lainnya, termasuk logam berat, senyawa organik yang mudah menguap, dan partikel-partikel ultrafine yang dapat dihirup jauh ke dalam paru-paru," kata dokter tersebut.[ah/worldbulletin]