CIVILITA.COM – Sebuah laporan menyebutkan kewajiban sekolah Inggris untuk mengadakan doa bersama harian seharusnya dihapuskan, lapor wartawan BBC Hannah Richardson.
Kajian untuk Arts and Humanities Research Council menyatakan tindakan, yang harus berdasarkan agama Kristen, itu dapat dipandang diskriminatif terhadap agama lain.
Studi ini juga menambahkan tidak terdapat alasan yang jelas dari kewajiban ini, dan para orangtua seringkali tidak diberitahu bahwa mereka dapat menarik anaknya dari kegiatan keagamaan tersebut.
Sementara pemerintah mengatakan doa bersama (ala kristen) memainkan peran penting di sekolah.
Sekolah-sekolah di Inggris, Wales, Skotlandia dan Irlandia Utara diwajibkan mengadakan doa bersama harian.
Jika sekolahnya adalah sekolah agama, maka doa harus sejalan dengan agama tertentu.
Pada sekolah non-agama, kewajiban harus berdasarkan agama Kristen secara umum, jadi tidak berdasarkan denominasi Kristen tertentu.
Tetapi laporan dari University of Leicester mendorong para pejabat untuk mengkaji kembali kebijakan ini.
Laporan berdasarkan usulan 10 ahli di Inggris ini memusatkan perhatian pada sekolah non-agama.
Kewajiban menyelenggarakan doa bersama di sekolah diterapkan pada tahun 1945 dan telah selama puluhan tahun diperdebatkan.[af/bbc]