PANAS ekstrem terjadi di beberapa negara Asia hingga melampaui 42 derajat Celsius.
Panas ekstrem juga memaksa 33 juta anak libur sekolah di Bangladesh. Penutupan sekolah juga terjadi di Filipina dan India, menandai gelombang panas terbaru yang melanda Asia.
Sekolah dan perguruan tinggi akan ditutup setidaknya hingga 27 April 2024. Hal ini adalah tahun kedua berturut-turut pihak berwenang melakukan tindakan serupa karena cuaca ekstrem.
Baca juga: Panasnya Cuaca di Madinah, Jemaah Haji Waspadai 5 Penyakit Ini
Dilanda Panas Ekstrem, Beberapa Negara di Asia Meliburkan Anak Sekolah
Otoritas cuaca negara tersebut mengeluarkan peringatan panas keempat untuk bulan April 2024.
Dikutip dari berbagai sumber, menurut Panel Antarpemerintah tentang perubahan iklim, kenaikan permukaan laut sebesar 30-45 cm dapat menyebabkan lebih dari 35 juta orang mengungsi dari wilayah pesisir sampai sekitar seperempat dari total populasi Bangladesh.
Bangladesh yang terletak di dataran rendah adalah salah satu negara yang paling rentan terhadap dampak krisis iklim.
Rumah sakit dan klinik telah diminta untuk bersiap menghadapi peningkatan jumlah pasien akibat penyakit yang berhubungan dengan panas, seperti demam dan sakit kepala.
UNICEF telah memperingatkan bahwa lebih dari 243 juta anak di Asia Timur dan Pasifik berisiko terkena penyakit akibat panas, bahkan kematian.
Kementerian Kesehatan Thailand pada (24/4/2024) menyebutkan bahwa 30 orang di negara ini meninggal karena sengatan panas antara bulan Januari dan 17 April 2024, dibandingkan dengan 37 orang pada tahun 2023.
Awal April 2024, sekitar 47.000 sekolah di Filipina juga menangguhkan kelas tatap muka karena cuaca yang sangat panas. Peningkatan kebakaran di Filipina meningkat sebesar 24% jika dibandingkan pada tahun 2023.
Pemadam kebakaran menyatakan fenomena itu karena kelebihan beban listrik dan kipas angin listrik yang terlalu panas akibat penggunaan tanpa henti.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kepala ahli iklim di badan prakiraan cuaca Filipina mengatakan ada kemungkinan 50% peningkatan suhu panas dalam beberapa hari mendatang.
Negara-negara di Asia telah menanggung beban terberat akibat kejadian cuaca ekstrem dalam beberapa tahun terakhir. [Din]