DI usianya yang ke-109 tahun, Nenek Sumbuk yang akrab disapa Nenek Sumbuk, memulai perjalanan suci haji dan menjadi jemaah haji tertua Indonesia pada musim haji 2025.
Meski waktu memperlambat langkahnya dan menumpulkan pendengarannya, semangatnya tetap tak tergoyahkan.
Usianya tidak pernah menjadi penghalang bagi aspirasi spiritualnya.
Bahkan, kerinduannya untuk mengunjungi Tanah Suci semakin dalam selama bertahun-tahun.
Perjalanan sekali seumur hidup ini merupakan pemenuhan impian yang telah dipupuk selama beberapa dekade.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Dalam persiapan menunaikan ibadah haji, Nenek Sumbuk mendapat perhatian dan dukungan penuh dari Kelompok Bimbingan Haji dan Umrah (KBIHU).
Akomodasi khusus, termasuk kursi roda dan asisten khusus, dibuat untuk memastikan kenyamanan dan keselamatannya sepanjang perjalanan.
Bepergian bersama rombongan Jakarta-Bekasi (JKS) angkatan 33, Nenek Sumbuk masuk Asrama Haji Bekasi pada 16 Mei sebelum berangkat ke Arab Saudi pada 17 Mei.
Perjalanannya merupakan bagian dari gelombang kedua jemaah haji Indonesia yang berangkat ke Tanah Suci tahun ini.
Di Usia 109 Tahun, Nenek Sumbuk Jadi Jemaah Haji Tertua di Indonesia Tahun 2025
Baca juga: Nadia Rahamatika, Jemaah Haji Indonesia Termuda yang Gantikan Ibunya
Momen ini menandai lebih dari sekadar keberangkatan, ini adalah tonggak sejarah.
Kehadirannya di antara para peziarah merupakan simbol pengabdian, ketekunan, dan sifat keimanan yang tak lekang oleh waktu.
Ketika ditanya doa apa yang ingin dipanjatkannya di Mekkah, Nenek Sumbuk menjawab dengan rendah hati dalam bahasa Jawa, yang kemudian diterjemahkan oleh putrinya, Sukmi:
“Doa saya, semoga haji saya diterima dan diberkahi,” ujarnya, dilansir haji.kemenag.go.id.
Saat ia melangkahkan kaki menuju Kakbah, dikelilingi doa orang-orang terkasih dan dukungan masyarakat, Nenek Sumbuk menjadi inspirasi hidup.
Kisahnya menjadi pengingat bahwa haji bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi panggilan hati yang mendalam yang melampaui usia, jarak, dan keterbatasan fisik.
Dengan tekad yang tak tergoyahkan dan harapan ilahi, dia mewujudkan perjalanan yang diimpikan oleh jutaan orang, warisan iman yang luar biasa dalam gerakan.[Sdz]