ADA lima cara membangun keluarga yang kuat. Ada seorang Ayah yang rajin beribadah. Anak-anaknya melihat ia terus menerus melakukan shalat dan membaca Al Qur’an.
Sayangnya hatinya sangat gersang. Hampir tidak pernah ada kalimat lembut yang meluncur dari mulutnya. Selalu kalimat keras dan kasar yang ia ucapkan kepada istri dan anak-anaknya.
Sementara itu, ayah di tetangga sebelah sangat lembut dan hangat kepada istri dan anak-anaknya. Terlihat kasih sayang terpancar dari setiap ucapan dan tingkah lakunya.
Padahal ayah di tetangga sebelah tidak rajin beribadah.
Lalu anak dari ayah yang rajin beribadah yang berusia lima tahun berkata kepada ibunya, “Ibu, Ayah tetangga sebelah sangat baik pada keluarganya. Bagaimana kalau ayah kita diganti sama ayah tetangga saja, Bu.”
Gersangnya komunikasi antara orangtua dan anak-anak akan menghasilkan beragam persoalan. Anak-anak akan mencari kenyamanan di luar rumah ketika kebutuhan psikologisnya tidak terpenuhi.
Akhirnya mereka menemukan kenyamanan semu pada narkoba dan pergaulan bebas.
Keluarga mempunyai peran yang begitu besar dan strategis. Dari keluarga-keluarga yang kuat akan melahirkan bangsa yang kuat.
Baca juga: 9 Amalan Keluarga Ahli Surga
5 Cara Membangun Keluarga yang Kuat
Lalu bagaimana membangun keluarga yang kuat?
Hubungan yang hangat, dekat dan bersahabat
Menjalin hubungan yang hangat antar anggota keluarga. Orangtua harus telaten membangun komunikasi dan ikatan dengan anak-anaknya.
Dengan telaten membangun komunikasi dan ikatan yang baik akan membangun kepercayaan anak kepada orangtua.
Memahami perkembangan fisik dan psikis remaja
Dengan memahami perkembangan fisik dan psikis remaja, orangtua akan dengan mudah menentukan tahapan-tahapan pendidikan anak.
Komunikasi yang terbuka dan suportif
Dengan membangun komunikasi yang terbuka dan suportif, anak-anak akan semakin terbangun motivasi untuk menjadi manusia yang lebih baik da bermanfaat untuk dirinya sendiri dan orang lain.
Bukan hanya menjalani ritual tapi kesadaran dan pengalaman menjalani akhlak Rasulullah.
Menerapkan prinsip-prinsip Islam dalam kehidupan dan menunjukkan akhlak seperti Rasulullah. Keteladanan Rasulullah merupakan keteladanan nyata yang harus bisa kita bangun dalam diri kita.
Bersikap lemah lembut ke orangtua dan keluarga
Berbakti kepada orangtua juga merupakan satu keteladanan juga. Sehingga anak-anak bisa melihat bagaimana orangtuanya bersikap kepada kakek dan neneknya.
Dengan bersikap lemah lembut kepada orangtua dan keluarga juga akan menghasilkan pribadi-pribadi tawadhu yang doanya diijabah oleh Allah. [MAY/ind]