ChanelMuslim.com – Keluarga besar Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII) pada Sabtu kemarin (29/7/2017) menggelar acara silaturahhim di Aula Masjid Al Furqan, Kompleks DDII, Jl Kramat Raya 45, Jakarta Pusat.
Dihadiri sekitar seratusan undangan, acara yang bertajuk “Memperkokoh Ukhuwah, Membangun Sinergi Menuju Kebangkitan Ekonomi Umat” tersebut dihadiri juga sejumlah tokoh diantaranya Ketua Umum DDII, Mohammad Shiddik, Dr H Muchtar Luthfi, KH Cholil Ridwan, Lc, KH Syuhada Bahri, KH Abbas Aula, dan Ketua BAZNAS periode 2005 – 2015 Prof Dr KH Didin Hafidhuddin.
Dalam sambutannya, ketua umum DDII, Mohammad Siddik, memaparkan perjalanan panjang Dewan Dakwah yang saat ini sudah berusia lima puluh tahun. Selama rentang waktu yang cukup lama itu, Dewan Dakwah telah mengalami berbagai macam keadaan situasi dan kondisi. Suatu waktu adakalanya bersuka, tapi di waktu yang lain harus prihatin dan berduka.
“Alhamdulillah, bersyukur dan bersabar inilah yang menjadi modal utama bagi Dewan Dakwah selama ini dalam menjalankan kiprah dakwahnya di tengah-tengah masyarakat, umat dan bangsa sambil terus menerus melakukan pembenahan-pembenahan internal agar dapat menjadi sebuah organisasi yang baik,” jelas Siddik di depan para undangan yang hadir pada acara Silaturrahim tersebut.
Pada kesempatan yang sama, salah seorang pembina Dewan Dakwah, KH. Cholil Ridwan memberikan pencerahan kepada para undangan tentang pentingnya jihad dalam membebaskan Masjid Al Aqsha Palestina dari kungkungan penjajah Zionis Yahudi Israel.
Beliau juga memandu penggalangan dana untuk umat Islam Palestina. Dimulai dari dirinya yang mengeluarkan uang cash ke sebuah kotak infak, ia lalu meminta semua yang hadir untuk menyebutkan jumlah infaknya. Bukan hanya itu, panitia juga melelang miniatur Masjid Al Aqsha yang dibawa langsung oleh seorang Syaikh dari Palestina. Di akhir acara, diumumkan infak untuk Palestina terkumpul sekitar Rp87 juta.
Terkait masjid Al-Aqsha, pimpinan ponpes Husnayain ini menegaskan bahwa masjid suci itu hanya bisa dibebaskan dengan jihad melawan zionis Israel.
“Tidak mungkin Palestina bisa kita bela kecuali dengan jihad,” tegas beliau.
Kyai Cholil juga menyerukan untuk adanya persatuan umat dan umat Islam harus memiliki partai Islam ideologis, di mana tidak ada lagi berbilang partai Islam karena semuanya harus berkumpul dan memilih partai Islam satu-satunya.
“Wajib umat Islam memilih parpol yang ideologis yaitu partai Islam. Dan mudah-mudahan partai Islam bersatu menjadi satu partai saja,” beliau menambahkan.
Sedangkan KH Didin Hafidhuddin dalam tausiyahnya mengingatkan pentingnya umat Islam menguasai sektor ekonomi karena selama ini semua kegiatan sektor ekonomi umat dikuasai oleh non Muslim.
“Mulai sekarang kita harus merubah cara berpikir kita. Kita hanya mau berbelanja kebutuhan sehari-hari hanya di toko Muslim,” pungkas beliau.[ah]