ChanelMuslim.com—Kasus dugaan penistaan Al-Quran yang diucapkan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bukannya meredup. Di berbagai daerah umat Islam terus memprotes ucapan Ahok itu dengan menggelar demonstrasi.
Ribuan umat Islam di Kota Bogor turun ke jalan, mengecam Ahok yang dituding melecehkan agama dan ulama, Kamis (26/10/2016). Mereka melakukan long march menuju Istana Bogor untuk menyampaikan aspirasi. Pernyataan sikap mereka disampaikan kepada Polri agar segera menetapkan Ahok sebagai tersangka kasus penistaan agama.
Ribuan umat Islam di Kota Padang dan beberapa daerah Sumatera Barat juga menggelar aksi tuntutan kepada Polri untuk memeriksa Ahok. Mereka menggelar aksinya di depan kantor Kepolisian Restor (Polresta) Padang, Ahad (23/10/2016). Aksi meminta Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian segera memeriksa Ahok dalam kasus penistaan agama.
Massa yang mengatasnamakan Forum Anti Penistaan Agama Sumbar, itu menggelar long march dari Masjid Raya Nurul Iman menuju Polresta Padang. Setidaknya ada 6000 masyarakat dan ulama yang ikut dalam aksi ini.
Gabungan organisasi masyarakat (ormas) Islam seluruh Jawa Barat pun menggelar unjuk rasa yang mereka sebut ‘Aksi Damai Bela Islam’, di Kota Bandung, Jumat (21/10/2016). Ribuan orang yang terlibat unjuk rasa sekaligus long march dari halaman Gedung Sate di Jalan Diponegoro menuju Gedung Merdeka di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung. Mereka menuntut Polri agar Ahok diadili. Pasalnya, pernyataan Ahok dianggap sudah melecehkan ayat suci Alquran yang menjadi pedoman hidup umat Muslim.
Jumat (28/10/2016) 5 ribuan warga DI Yogyakarta dengan membawa ratusan spanduk dan berpakaian serba putih beraksi di depan Istana Presiden Gedung Agung Yogyakarta. Berbagai organisasi umat Islam dan tokoh masyarakat Islam se-DIY bergabung dalam satu takbir “Allahu Akbar”.
“Penjarakan Ahok demi bangsa dan keutamaan NKRI” tertulis di sebuah spandung besar yang dibawa massa aksi. Di spanduk lain tertulis “Ahok menghina Alquran didiamkan padahal Presiden disumpah dengan Alquran”.
Di ujung Malioboro itu, ribuan umat Islam tersebut berorasi bergantian menuntut Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama segera dihukum. Umat Islam menuntut keadilan bagi agama dan Alquran yang dilaporkan telah dinistakan oleh Ahok.
Aksi-aksi demo tampaknya akan terus berlanjut. Bahkan, seperti sudah tersebar di berbagai medi sosial, puncak aksi akan digelar pada Jumat (4/11/2016) pekan depan, dengan pengerahan massa ratusan ribu orang. Mereka berencana menggelar aksi damai dari Masjid Istiqlal ke Istana Negara.
Gelombang aksi demonstrasi yang menuntut Ahok diadili terjadi di berbagai daerah lain seperti Sumatera Utara, Cirebon, dan Nusa Tenggara Barat. Aksi yang merebak ini merupakan buntut dari pernyataan Ahok di hadapan warga di Kepulauan Seribu dimana dia mengatakan:
“Bapak Ibu ndak Bisa memilih Saya. dibohongi pake surah Al-Maidah 51 dan macem-macem itu. Itu hak bapak ibu. Ya, jika Bapak Ibu perasaan tidak bisa pilih nih karena saya takut masuk neraka, dibodohin gitu ya, ya enggak apa-apa? Karena inikan panggilan pribadi bapak-ibu. Program ini jalan saja. Jadi, bapak ibu tak usah merasa enggak enak dalam nuraninya enggak bisa memilih Ahok.”
Setelah muncul pernyataan Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait dengan ucapan Ahok itu, dan protes mulai bermunculan, Ahok akhirnya minta maaf kepada umat Islam. Dia mengatakan tidak bermaksud melecehkan agama Islam.
“Yang pasti saya sampaikan kepada semua umat Islam ataupun orang yang merasa tersinggung, saya sampaikan mohon maaf. Tidak ada maksud saya melecehkan agama Islam karena videonya seperti apa. Semua wartawan TV juga saat itu menayangkan, tapi gak ada yang bilang bahwa itu penistaan atau pelecehan. Saya juga bukan ahli Islam,” kata Ahok di Balai Kota, Senin (10/10/2016).
Baik MUI maupun tokoh-tokoh ormas Islam menerima permintaan maaf Ahok, tapi mereka tetap meminta proses hukum tetap berjalan sebagai bentuk pertanggungjawaban Ahok atas ucapannya itu. (mr/berbagai sumber)