CUACA panas Saudi, Kepala Bidang Kesehatan, dr. Indro Murwoko imbau jemaah haji untuk membatasi aktivitas keluar hotel.
Mengingat cuaca di Saudi yang sangat panas, sembari menunggu jadwal kepulangan, dr. Indro berpesan hal tersebut.
Apalagi, lanjutnya, jemaah dengan kondisi kesehatan risiko tinggi (risti) dan lanjut usia (lansia).
“Saran kami jemaah risti untuk membatasi aktivitas keluar jika kondisi kesehatannya memang tidak memungkinkan. Sebab kita tahu bahwa eksposur kegiatan di Armuzna (tinggi), mereka sangat lelah. Biasanya proses infeksi dan penurunan kondisi ketahanan tubuh itu fasenya sekarang,” sebutnya.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Dikutip dari kemenag, dr. Indro mengingatkan, anggapan bahwa menghabiskan sisa waktu di Tanah Suci untuk memperbanyak aktivitas tanpa mempedulikan kondisi kesehatan adalah keliru.
Bahkan, hal itu justru bisa membahayakan.
“Kita sudah sampaikan kepada tenaga kesehatan di kloter agar jemaah risti bisa terus dipantau. Kalau kondisinya tidak fit dan memungkinkan terjadinya hal yang buruk dari sisi kesehatan, bisa dicegah untuk tidak beraktivitas di luar kondisi kesehatannya,” pesan dr. Indro.
Baca juga: Tercatat Ada 40 Jemaah Haji Indonesia yang Wafat Pada periode Ini
Cuaca Panas Saudi, Kepala Bidang Kesehatan Imbau Jemaah Haji untuk Membatasi Aktivitas Keluar Hotel
Bagaimana dengan jemaah yang tidak masuk kategori risti? dr. Indro menjelaskan, dari data yang ada, tidak tertutup kemungkinan kondisi-kondisi yang ekstrem juga bisa mempengaruhi jemaah yang muda dan relatif ada penyakit sejak di Indonesia, meski tidak berat.
Dia lalu mengingatkan bahaya dehidrasi terhadap penurunan kondisi kesehatan.
“Faktor dehidrasi mungkin tidak terasa, tapi kemudian ada gangguan elektrolit lalu serangan jantung,” pesannya.
Karena itu, dr. Indro meminta jemaah non risti untuk tetap memperhatikan kondisi kesehatan dalam beraktivitas.
Selain itu, mereka juga harus tetap memakai alat pelindung diri.
“Tetap bawa minum, semprotan air, penutup muka, dan segala macam. Artinya, upaya-upaya kita untuk mengurangi kondisi dehidrasi,” sebutnya.
“Apabila memiliki obat-obatan yang biasa diminum, agar tetap dijaga. Apabila ada kekurangan agar berkomunikasi dengan tenaga kesehatan yang ada. Minta obat. Karena stop obat juga akan bisa memunculkan kondisi kesehatan yang fatal,” tandasnya.[Sdz]