ChanelMuslim.com – Chairul Tanjung (CT) menilai Muslim di Indonesia kurang memiliki jiwa enterpreneurship. Hal tersebut disampaikan oleh CT saat menjadi pembicara ekonomi dalam Muktamar Persatuan Muslim (Persis) di Asrama Haji Pondok Gede.
CT mengatakan di Amerika Serikat (AS) yang bisa kaya, hal itu karena 12 persen penduduknya adalah pengusaha.
“Sedangkan pengusaha di Indonesia tercatat hanya kurang dari dua persen. Hal itu karena umat Islam khususnya di pedesaan masih mempercayai mitos, bahwa jika kita dekat dengan uang berarti dekat dengan setan” terang CT seperti dikutip dalam laman republika.
Mantan Menteri Perekonomian ini mengatakan bahwa berdagang oleh sebagian orang dianggap penuh dengan spekulasi atau judi.
Tidak hanya itu, CT menilai pendidikan di Indonesia juga kurang mendukung untuk itu. Pemuda Insonesia lebih suka cepat sukses. Padahal kalau menjadi enterpreneur harus bersedia jatuh bangun terlebih dahulu baru bisa sukses.
“Sunnahnya, Rasul kan berdagang. Ini sebuah keniscayaan yang kadang kita lupa. Muslim Indonesia sering terjebak pada karakter kemiskinan. Padahal Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali dia sendiri yang mengubahnya,” ujarnya.
CT juga menilai bahwa masyarakat Indonesia khususnya Muslim tidak bisa tepat waktu. Selain itu juga kebanyakan orang Indonesia yang suka kompromi, tidak suka ada konflik, dan lebih baik mengalah. Terlebih, kata dia, Indonesia terjebak pada budaya instan, yaitu korupsi, suap, menyontek, melanggar lampu lalu lintas, dimana hal itu sangat mempengaruhi karakter bangsa.
CT memaparkan hasil penelitian di Georgetown University, Amerika bahwa jika melihat nilai-nilai Islam yang dikompres ke dalam prinsip-prinsip suatu negara, maka jika diranking hasilnya adalah sebagai berikut: Irlandia, Denmark, Luxemburg, Swedia, Inggris, Malaysia, Turki, Saudi Arabia, Indonesia, dan peringkat kesepuluh Iran.
Hal ini menunjukkan betapa negara-negara nonMuslim itu justru menerapkan prinsip-prinsip Islam dalam kehidupan mereka.(jwt/ROL)