Chanelmuslim.com – BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) mengapresiasi penemuan listrik pada pohon Kedondong Pagar di Desa Tampur Paloh, Kecamatan Simpang Jeming, Kabupaten Aceh Timur, yang dilakukan oleh siswa kelas III Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Langsa Nanggroe Aceh Darussalam bernama Naufal Raziq. BPPT pun mengadakan Jumpa Pers terkait Inovasi Teknologi Energy Storage tersebut.
Jumpa Pers diselenggarakan pada 28 Mei 2017 di Ruang VIP Lounge Lobi Gd II BPPT dengan menghadirkan Prof. Eniya L. Dewi sebagai Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi (TAB) dan Andhika Prastawa sebagai Kepala Balai Besar Teknologi Konversi Energi (B2TKE-BPPT). BPPT mengapresiasi temuan konversi energi listrik dari pohon kedondong oleh anak berusia 15 tahun ini.
“Kami memberikan apresiasi pada percobaan yang dilakukan Naufal, yang menemukan adanya listrik pada pohon Kedondong Pagar yang merupakan pembuktian teori baterai Volta atau Daniel cell,” kata Prof. Eniya.
Eniya juga merasa perlu mendukung adanya pembinaan dan pengembangan dari semangat dan bakat Naufal dalam bidang penelitian. Terkait sumber energi listrik, Eniya menyebutkan bahwa pada dasarnya semua makanan dan minuman yang mengandung asam dapat menjadi sumber energi listrik, termasuk di dalamnya listrik kedondong.
Penelitian yang dilakukan BPPT baik di laboratorium maupun di lapangan oleh perekayasa di bidang teknologi energi menunjukkan hasil produksi listrik yang masih belum memadai untuk standar kebutuhan listrik. Pengukuran sesaat besaran listrik dilakukan pada 6 pohon Kedondong Pagar yang ditanam di area Pembinaan Masyarakat PT Pertamina EP Aset 1 Field Ranau.
Pengukuran diperoleh dengan memasangkan masing-masing 6 pasang elektroda Zn-Cu (seng dan tembaga) pada 6 pohon Kedondong Pagar (pohon energi). Hasil pengukuran menghasilkan data bahwa keluaran sistem listrik pohon Kedondong Pagar tersebut masih dalam kisaran mili Watt, dengan tegangan yang dihasilkan dalam skala ratusan mili hingga satuan Volt, serta arus dalam mili Ampere. Dari rangkaian seri-paralel tersebut, di ujung elektroda diperoleh pengukuran tegangan total sebesar 2,774 Vdc. Ujung rangkaian pohon ini dihubungkan pada converter arus searah untuk mencatu batere bertegangan 3,5 Vdc. Kemudian melalui inverter dihubungkan ke beban lampu LED 5 watt 220 Vac.
Pada saat lampu dinyalakan, setelah 10 menit terukur tegangan dari pohon energi turun dari 2,774 Vdc menjadi 1,879 Vdc. Dengan laju penurunan tegangan seperti itu, diperkirakan 6 pohon Kedondong Pagar hanya sanggup mencatu lampu tidak lebih dari 20 menit, dengan perkiraan energi sekitar 1,7 Watt selama 1 jam.
“Berdasarkan hasil pengukuran tersebut, meskipun terbukti pohon Kedondong Pagar dapat menghasilkan listrik, namun masih belum cukup memenuhi kebutuhan listrik secara wajar. Hanya dapat dijadikan salah satu sumber energi bagi peralatan yang membutuhkan energi rendah,” ujar Andhika.(ind/Winda)