Chanelmuslim.com- Sejumlah saksi mata menuturkan seperti apa keadaan di lokasi sesaat sebelum aparat menghujani peserta aksi dengan tembakan gas air mata.
Saat itu sekitar jam setengah delapan malam (4/11). Para peserta aksi yang berada di belakang mobil komando duduk tertib mendengarkan arahan dari alat pengeras suara yang berasal dari mobil komando aksi.
Suara terdengar begitu jelas dari mobil komando yang mengatakan, “Jangan terpancing! Jangan terpancing! Perkuat barisan kita. Semua duduk tenang. Semua duduk tenang. Kita satu komando!”
Tampak jelas, semua peserta pun menuruti apa yang disampaikan dari mobil komando. Mereka duduk dengan tertib. Sebagian kecil peserta yang sebelumnya mulai berdiri pun ikut kembali duduk.
“Belum ada komando dari para ulama dan habaib kita. Semua duduk tenang. Jangan terpancing.
“Hati-hati…, hati-hati…, hati-hati… provokasi!”
“Jangan terpancing! Kita syahid bersama. Laa haula wala quwwata illa billah!”
Satu detik kemudian, suara tembakan gas air mata dari aparat meletus berkali-kali memecah keriuhan peserta yang terus berdzikir.
“Jangan lari! Jangan lari! Allahu Akbar…! Allahu Akbar…! Allahu Akbar…!”
Hanya dalam hitungan detik, suasana peserta aksi pun berubah drastis. Sebagian peserta panik sambil menahan sakit dan sesak dari asap yang terasa begitu pedas dari gas air mata yang mendarat di antara mereka. Semua berdiri dan berlari menghindari asap pedas dari gas air mata.
Para peserta aksi pun saling mengingatkan ke peserta yang lain, “Tenang-tenang! Hati-hati, jangan sampai melukai saudara kita. Tenang, tenang! Jangan panik!” (mh)