BANJIR rob melanda Kota Pekalongan saat pergantian tahun 2022-2023. Air datang tak terkendali. Sejak 10 tahun terakhir, banjir kali ini merata menggenangi Dukuh Gebang, Kelurahan Gamer, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan.
Dari pantauan ChanelMuslim.com di lokasi, air mulai meninggi sejak malam tahun baru (31/12/2022). Sebagian rumah yang terletak di bagian dalam kampung bahkan sudah direndam air dan akses ke masjid yang terletak di tengah kampung juga tergenang banjir.
Faktor curah hujan tinggi, buruknya drainase, dan perubahan iklim menjadi unsur penyebab banjir parah di awal tahun ini.
Baca juga: Cara Mengobati Gatal-Gatal Akibat Banjir
Banjir Rob Pekalongan di Awal Tahun 2023, Terburuk selama 10 Tahun Terakhir
Dukuh ini memang tak jauh dari laut, tak kurang dari 5 km, terdapat Pantai Slamaran yang kondisinya cukup memprihatinkan. Abrasi mengikis pantai dari tahun ke tahun. Tak heran, airnya dengan cepat masuk ke perkampungan warga setiap hujan deras dan juga saat laut pasang.
Perilaku warga yang suka membakar sampah dan membuang sampah sembarangan juga dapat menjadi faktor banjir tak terkendali tahun ini.
Wati (64), warga Dukuh Gebang, memilih tetap tinggal di dalam rumah yang tergenang air. Wati dan banyak warga lainnya tidak mengungsi dan memilih tetap beraktivitas seperti biasa di dalam rumah meskipun air masih merendam rumah mereka. Sejumlah warung tetap buka dan masjid di tengah kampung juga tetap melantunkan azan meski lantainya juga tak lepas dari genangan air.
Petugas SAR gabungan dari Babinsa dan Babinkamtibmas tampak mengevakuasi warga dengan perahu karet. Sebagian warga yang lain juga berinisiatif menolong warga, terutama para lansia, dengan gerobak seadanya dan membawanya ke lokasi pengungsian.
Bukan hanya dukuh ini yang merasakan banjir, puluhan dukuh lain di 4 kecamatan di Kota Pekalongan juga merasakan hal yang sama.
Kondisi ini tentu menjadi pekerjaan rumah terberat bagi pemerintah kota dalam upayanya mencegah kota yang dikenal dengan Kota Batik ini tenggelam.[ind]