Dalam upaya untuk mempercepat perekonomian negara, Bangladesh telah meluncurkan instrumen keuangan baru bebas bunga yang berkaitan dengan syariat Islam. Langkah ini menyoroti kebutuhan untuk adanya dewa syariat Islam atau dewan yang akan mengoperasikan dan mengawasi instrumen baru tersebut.
“Obligasi Investasi syariah ini adalah instrumen keuangan yang baik bagi perekonomian Bangladesh,” jelas Profesor Mujahidul Islam, dosen senior dan mantan ketua departemen perbankan Universitas Dhaka, mengatakan kepada OnIslam.net.
“Tapi ada beberapa masalah, sehingga jenis obligasi tidak populer di bank syariah, lembaga keuangan dan di antara masyarakat juga,” tambahnya.
Dia berpendapat bahwa dana obligasi ini harus diinvestasikan dalam sektor tenaga listrik, instalasi pengolahan air dan proyek-proyek yang menguntungkan dan ekonomis lainnya yang berkontribusi terhadap kesejahteraan negara serta mempercepat perekonomian.
Prof Islam menambahkan bahwa untuk menjamin keberhasilan obligasi baru, pemerintah harus membentuk komite monitoring dan penasihat yang menggabungkan para ahli syariah, ilmuwan dan bankir Muslim.
“Kami mendapat respon yang baik dalam obligasi ini dari seluruh Bank Islam. Pada saat ini sejumlah obligasi telah dikeluarkan, tapi uang ini tidak diinvestasikan dalam segmen yang tepat,” ujar Bishnu Pada Shaha, General Manager departemen manajemen Utang Bank Sentral Bangladesh, kepada OnIslam.net.
Instrumen keuangan bebas bunga berupa Obligasi Investasi telah dimulai pada Januari 2015 dengan menggunakan hukum Syariah Islam di Bangladesh.
Investasi Obligasi Islam terbaru ini diharapkan dapat memainkan peran perintis dalam mempercepat perekonomian yang ada di Bangladesh.[af/onislam]