ChanelMuslim.com – Bangladesh pada Rabu kemarin (5/11/2018) mengecam sikap rasis, seorang pejabat Myanmar yang menyebut Muslim Rohingya di Bangladesh mengalami "pencucian otak" oelh anggota "agama ekstrim."
Sebelumnya pada Selasa, Thura Aung Ko, menteri agama Myanmar, mengatakan Bangladesh "tidak boleh membiarkan mereka [Rohingya] kembali," mengklaim pengungsi Muslim Rohingya yang tinggal di Bangladesh sedang "dicuci otak".
"Agama ekstrim mendorong tiga atau empat istri dan melahirkan 15 hingga 20 anak," katanya dalam sebuah video yang diterbitkan oleh Radio Free Asia. "Setelah tiga, empat, lima dekade di negara Buddha ini, komunitas Buddhis pasti akan menjadi minoritas. "
Pada bulan November, rencana untuk memulangkan kelompok awal 2.260 Rohingya dari kamp-kamp di Bangladesh ditunda, karena para pengungsi khawatir akan adanya penganiayaan oleh pemerintah Myanmar dan militer.
Memanggil duta besar Myanmar di Dhaka, Kementerian Luar Negeri Bangladesh mengecam pernyataan itu menyebutnya sebagai kebijakan "rasis" Myanmar terhadap warganya.
Pejabat kementerian senior mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintah Myanmar saat ini mengikuti prinsip "rasis" junta militer sebelumnya terhadap Muslim Rohingya untuk mendapatkan dukungan warga lokal.
Pejabat Kementerian menambahkan bahwa pernyataan tersebut menghina umat Islam, yang tidak dapat diterima, dan juga menolak klaim bahwa Bangladesh menjaga Rohingya kembali.[ah/worldbulletin]