USTAZ Bachtiar Nasir, pendiri AQL Islamic Center Tebet, mengatakan bahwa kunjungan utusan Kedubes Arab Saudi ke lembaganya membuktikan bahwa lembaga tersebut aman dan tidak terkait jaringan teroris.
“Sekelas kedutaan tidak akan berkunjung kecuali sudah memastikan bahwa negara tersebut, dan lembaga yang dikunjunginya aman dan tidak terkait organisasi terlarang apapun,” kata Ustaz Bachtiar, Rabu (29/03/2023).
Kunjungan utusan Kedutaan Besar Arab Saudi ke AQL Islamic Center dalam rangka Program Buka Puasa Pelayan Dua Tanah Suci di Indonesia.
Kedubes Arab Saudi menyiapkan 500 paket berbuka berupa nasi kebuli untuk para jemaah, santri, dan pengunjung AQL.
Ustaz Bachtiar menambahkan, masyarakat harus dapat membedakan perannya dalam politik internasional terkait dengan normalisasi Israel.
“Hubungan normalisasi kan hubungan antarnegara, bukan masyarakatnya. Masyarakat bisa tetap dengan prinsipnya sendiri. Itu dua hal yang berbeda,” jelasnya.
Baca Juga: Roadshow DakwahQu di Sijunjung, UBN Ungkap Tiga Tingkatan Muslim Hadapi Bencana
Bachtiar Nasir: Kunjungan Kedubes Saudi ke AQL Bukti Lembaga Ini Aman
Lebih lanjut, ustaz yang akrab disapa UBN ini mengajak masyarakat agar mentadabburi Surat Al Hasyr sebagai salah satu surat untuk menangkal kemusyrikan, memperkuat iman, dan tauhid kepada Allah.
“Tadabbur surat Al Hasyr, semua ayat-ayatnya untuk menutup pintu kemusyrikan. Saat ini, seakan-akan pintu ini menjadi gerbang neraka yang paling ramai di dunia,” tambahnya.
Ia melanjutkan, kesyirikan kini dapat dengan mudah diakses di mana saja, siapa saja, kapan saja, yaitu melalui ponsel atau telepon genggam.
“Saat ini, semua kemaksiatan, kebejatan, ada dalam setan gepeng ini. Apabila tidak didasari tauhid dalam memakainya, maka kamu bisa lewat,” jelasnya.
UBN lalu menutup tausiyahnya dengan menganjurkan jemaah untuk banyak mengikuti para Nabi dalam berdoa.
“Doa-doa tawakkal para Nabi itu hebat-hebat. Kalau kamu mau jadi orang hebat, maka pelajari doa para Nabi,” ungkapnya.
Di antara doa nabi yang terdahsyat yaitu doa Nabi Zakaria alaihis salam yang meminta keturunan kepada Allah Subhanahu wa taala padahal usianya saat itu sudah tua dan istrinya divonis mandul.
“Robbi habli min ladunka, bukan min ladunni. Jadi meminta dengan cara-cara-Mu, cara-cara Allah, agar doa kita dikabulkan,” tutupnya.[ind]