ChanelMuslim.com – Perjalanan hidup tidak selalu berjalan mulus. Seperti yang dialami Yesha Yulistiani (22) yang tak pernah menyangka harus menjadi seorang juru parkir di Taman Pramuka, Jakarta bersama sang ibu. Terlebih dia adalah seorang perempuan yang sangat rentan dengan kekerasan di jalanan.
Selepas kepergian ayahnya satu tahun lalu, Yesha terpaksa menjadi tulang punggung untuk ibu dan ketiga adiknya. Mimpinya untuk melanjutkan kuliah juga tidak dapat ia wujudkan karena terbenturnya biaya. Sekolah adik-adiknya juga putus di tengah jalan. Meski bekerja jam 5 sore sampai jam 2 pagi, penghasilannya tak seberapa dibanding dengan kebutuhan hidup di Ibu kota.
Semangat yang dimiliki Yesha memang luar biasa. Ia terus mencari cara dan berusaha agar masa depan dirinya dan keluarganya bisa lebih baik. Tahun 2019 ini ia memutuskan menjadi santri Rumah Gemilang Indonesia (RGI) Sentra Primer jurusan Aplikasi Perkantoran. Harapan Yesha setelah lulus RGI nanti ia bisa bekerja di tempat yang lebih baik agar bisa mewujudkan salah satu mimpi Almarhum ayahnya.
“Dulu Ayah ingin melihat saya wisuda sarjana dan bisa memasukan adik saya ke pondok pesantren. Tapi sayang Allah berkehendak lain, Ayah meninggal karena sakit diabetes dan saat itu saya sangat terpukul. Saya ingin mewujudkan impian Ayah ”, ungkap Yesha dengan mata berbinar dalam keterangan pers yang diterima chanelmuslim.com.
Bergabung di RGI Sentra Primer sejak Januari 2019 lalu, Yesha mengaku banyak pelajaran yang dapat diambil. Selain ilmu dan wawasan tentang dunia aplikasi perkantoran, ia juga selalu ingat dengan pesan Instruktur agar nanti bisa menjadi seorang yang dapat memberikan manfaat bagi orang lain.
“Alhamdulillah, disini banyak hal positif yang bisa saya ambil. Saya ingin menjadi seorang guru untuk orang-orang di sekolah tidak mampu, saya ingin mengenalkan kepada mereka tentang cara pengoperasian komputer, khususnya di sekolah saya yang dulu. Jangan sampai mereka merasakan seperti yang saya alami, sulit mencari pekerjaan akibat kurangnya keterampilan”,tutup Yesha penuh harap.
Semoga menginspirasi. [Jwt/rilis]