ChanelMuslim.com – Pemerintah AS telah mengungkapkan rencana untuk membuka “gedung penjangkauan” di Yerusalem Timur yang diduduki untuk meningkatkan hubungan dengan Palestina.
Menurut Jerusalem Post, pejabat senior AS mengklaim bahwa kantor tersebut tidak akan menjadi konsulat atau menawarkan fasilitas serupa.
“Ada satu misi diplomatik Amerika di Israel – Kedutaan Besar AS – dan bermarkas di Yerusalem, ibu kota Israel,” kata seorang pejabat senior kedutaan.
Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Desember 2017 dan memindahkan kedutaan AS ke kota yang diduduki dari Tel Aviv pada tahun berikutnya.
Tindakan itu mengecewakan dunia Arab dan sekutu Barat. Presiden Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas menyebutnya “tamparan di wajah” dan mengatakan AS tidak bisa lagi dianggap sebagai perantara yang jujur dalam pembicaraan damai dengan Israel.
“Rencana kami untuk membuka gedung penjangkauan di Yerusalem timur telah dikerjakan selama bertahun-tahun dan itu dirancang semata-mata untuk meningkatkan kontak kami dengan tetangga kami di Yerusalem. Ini bukan konsulat terpisah juga tidak memiliki fasilitas konsulat – dan kami tidak ada rencana untuk membuatnya, “pejabat itu menambahkan.
Presiden terpilih AS Joe Biden awalnya menentang pemindahan kedutaan AS ke Yerusalem, tetapi telah menyatakan dia tidak berniat memindahkannya kembali ke Tel Aviv.
Pemerintahannya berencana membuka kembali konsulat AS di Yerusalem Timur yang diduduki untuk melayani warga Palestina, serta misi PLO di Washington yang ditutup oleh pemerintahan Trump.[ah/jp]