ChanelMuslim.com – Arab Saudi telah menghabiskan setidaknya $ 1,5 miliar untuk “olahraga”, kata sebuah laporan terbaru dari Grant Liberty yang diperkirakan akan dirilis akhir pekan ini.
Rincian laporan oleh kelompok hak asasi manusia itudiungkapkan oleh Guardian, mengungkap jumlah uang kolosal yang dihabiskan Kerajaan di bawah Putra Mahkota Mohammed Bin Salman dalam upaya untuk meningkatkan reputasinya.
Baca juga: Arab Saudi Wajibkan Vaksin Covid-19 Bagi Jamaah yang Ingin Naik Haji
Dari kejuaraan catur hingga golf, tenis, pacuan kuda, dan gulat, hampir setiap acara olahraga global besar telah ditargetkan oleh orang-orang Saudi. Laporan itu juga merinci kesepakatan sepuluh tahun Kerajaan senilai $ 650 juta dengan Formula Satu. Musim 2021 dimulai kemarin dengan Grand Prix Bahrain, dan untuk pertama kalinya akan mencakup balapan di kota pelabuhan Jeddah.
“Sportwashing” adalah praktik berinvestasi atau mengadakan acara olahraga dalam upaya untuk mengaburkan catatan hak asasi manusia Kerajaan yang buruk. Itu dikutip oleh Grant Liberty dalam laporan sebelumnya tentang Tahanan Hati Nurani Saudi. Pembebasan laporan itu awal tahun ini mendokumentasikan 309 tahanan hati nurani yang ditangkap sejak Bin Salman menjadi Putra Mahkota pada Juni 2017.
Menyoroti upaya Kerajaan dalam “olahraga”, laporan tersebut mencantumkan proposal untuk membeli Newcastle United Football Club di Liga Utama Inggris. Tawaran tersebut tidak berjalan karena kondisi liga tampaknya tidak terpenuhi.
Seperti banyak rezim penindas lainnya dalam beberapa tahun terakhir, kampanye hubungan masyarakat Saudi telah berusaha mendapatkan keuntungan dari hubungan dengan olahraga populer, menghabiskan banyak uang untuk mengamankan keterlibatan dalam acara olahraga global. Ini termasuk $ 145 juta dalam kontrak tiga tahun dengan Asosiasi Sepak Bola Spanyol; $ 15 juta biaya penampilan untuk satu turnamen golf pria Internasional Saudi; $ 33 juta untuk menjadi tuan rumah turnamen snooker Master Arab Saudi di Kerajaan; dan $ 100 juta untuk pertandingan tinju yang dikenal sebagai “Clash on the Dunes” antara Andy Ruiz Jr dan Anthony Joshua pada 2019.
“Arab Saudi sedang mencoba menggunakan reputasi baik dari bintang olah raga paling dicintai di dunia untuk mengaburkan catatan hak asasi manusia yang brutal, penyiksaan, dan pembunuhan,” kata Lucy Rae dari Grant Liberty. Dia menuduh Kerajaan Saudi melakukan pelanggaran hak asasi manusia dalam skala industri dan memperingatkan bahwa bintang olahraga terkemuka dunia mungkin tidak meminta untuk menjadi bagian dari rencana pemasaran yang sinis untuk mengalihkan perhatian dunia dari kebrutalan – tapi itulah yang terjadi.[ah/memo]