ChanelMuslim.com – Bicara mengenai sosok pahlawan perempuan, Kartini, mengingatkan kita pada sosok figur wanita yang di daulat paling berjasa bagi kaum wanita di Indonesia untuk kiranya lebih maju. Mengingatkan pada perjuangan seorang perempuan agar mendapatkan hak yang setara dengan kaum pria khususnya hak dalam mendapat kan pendidikan.
Bagi Anna Mariana sendiri, bicara mengenai sosok Kartini, ia mengakui mendapatkan pelajaran dalam bersosialisasi dengan baik , berbaur dengan semua kalangan. Karena menurutnya setiap manusia pada hakekat nya diciptakan sama derajatnya, tanpa membedakan status sosial atau kasta.
“Perempuan itu harus berani dan optimis dalam setiap menentukan langkah kehidupan, serta berani tegas dalam setiap mengambil keputusan. Harus dapat memberikan motivasi dan inspirasi kepada kaum Perempuan Indonesia, agar mampu berdiri sendri dan mandiri. Perempuan Indonesia harus semangat dalam meraih pendidikan setinggi – tingginya dan meraih cita- cita yang setinggi- tinggi nya. Harus mampu menjalani kehidupan nya sesuai peranannya masing-masing dan dituntut untuk dapat menjalani kehidupan ekonomi , politik dan social,” ujar perempuan murah senyum ini.
Menyikapi sosok Kartini di era millenial ini, Anna Mariana menyarankan agar kaum perempuan tidak boleh melupakan kodratnya, hakikatnya sebagai seseorang perempuan yang mempunyai sumber kelembutan. Kartini Indonesia masa kini harus pintar dan menginspirasi, kuat, tangguh dan gigih, agar dapat mewujudkan impian nya, kaum perempuan Indonesia harus semangat dalam menuntut ilmu pendidikan di sekolah setara dengan pria , serta dapat menjadi teladan , mampu menjadi wanita cerdas, pemberani , bekerja keras , dan bekerja dengan ikhlas.
[gambar1]
KARTINI PENGRAJIN TENUN DAN SONGKET INDONESIA
Jika sosok Kartini dikenal sebagai sosok pejuang pembela kaum perempuan di bidang pendidikan. Anna Mariana adalah sosok pejuang yang membina dan mengembangkan para pengrajin tenun dan songket khususnya para pengrajin- Pengrajin perempuan di Indonesia.
Anna Mariana tertarik untuk membina dan mengembangkan pengrajin-pengrajin tenun dan songket tradisional di berbagai daerah berawal dari rasa kecintaannya pada budaya tenun dan songket tradisional Indonesia. Rasa Cinta nya itu lah yang kemudian melahirkan benih semangat nya dalam membangkitkan semangat nya, serta rasa keinginan nya untuk mengembangkan budaya tenun dan songket Indonesia secara lebih baik , dan meluas.
“Tenun dan songket kesemuanya mempunyai nilai keluhuran sejarah budaya dan filosofi nya yang tinggi , mulai dari sistem pembuatannya yang masih di pertahan sampai saat ini yaitu dengan cara tradisional dan hand made. Semua produk- produk nya mempunyai ciri khas , keindahan, keunikan motif yang berbeda beda di setiap masing-masing daerahnya di seluruh Indonesia,” harapan Anna.
Anna mengakui dalam memperjuangkan ini , ia membangun semangat dan ketekunan , kesabaran, kepada para pengrajin sebelum memulai bekerja. Anna bersama para guru- guru yang telah berpengalaman secara turun temurun terus mengembangkan budaya tenun- tenun dan songket tradisional indonesia, terus berupaya memberikan pembinaan dan pelatihan kepada para pengrajin- pengrajin agar dapat menghasil kan kwalitas motif- motif , warna-warna kain tenun- tenun dan songket tradisional indonesia agar selalu dapat menghasilkan produk yang berinovatif, Kami selalu menekan kan serta mengutamakan dalam hal Pembinaan kepada para Pengrajin- pengrajin agar semua Produk- produk nya dapat melahir kan kwalitas yang berstandart terbaik , agar mampu memenuhi pasar dalam negeri maupun Internasional. Dalam hal memberikan fasiltas , modal kerja, sampai menentukan bahan bakunya, kesemua pembinaan yang kami lakukan mulai dari hulu sampai hilir , termasuk membantu dalam hal pemasaran produk-produknya. Melakukan perekrutan bagi kaum ibu- ibu yang masih produktif untuk bekerja, juga pada generasi muda milenial saat ini , yang bertujuan agar terus dapat menumbuhkan , meningkat kan dan mengembangkan produk- produk tradisional indonesia serta dapat meningkatkan sektor industri ekonomi kreatif bagi masyarakat pengrajin tenun- tenun dan songket Indonesia itu sendri.
[gambar2]
Kiprah Anna mariana Sang Pelopor Pengembang dan Pengabdi Budaya Tradisional Tenun dan songket Indonesia
Anna Mariana yang akrab dengan panggilan mba Anna “ lahir di Kota Solo pada 1 januari 1960 . Kiprahnya dalam mengembangkan tenun dan songket indonesia, dari perjuangan nya selama kurang lebih selama 36 tahun ini, telah lahir jutaan pengrajin tenun dan songket yang menjadi binaan- binaan nya selama ini, yang berada di bawah naungan Yayasan Cinta budaya Kain Tradisional Nusantara ( CBKN ) dan Komunitas Tekstile tradisional Indonesia ( KTTI ) yang saat ini Pengrajin- pengrajin binaan nya sudah ada di hampir 32 Propinsi yang berada di wilayah kabupaten, kota serta pelosok- pelosok di berbagai daerah- daerah di seluruh kepulauan Indonesia.
Selama menjalani perjuangannya Anna mengakui kendala yang ditemuinya , yaitu dalam hal memberikan pengenalan motif-motif baru kepada Para pengrajin- pengrajin yang ada , di samping memerlukan proses waktu yang lama, penting nya pengembangan design motif- motif serta inovasi-inovasi baru agar mampu melahirkan karya dan kreasi yang terus berkembang baik mengikuti era pengembangan jaman nya,
[gambar3]
“Yang tersulit di dalam pembinaan adalah dalam membuat motif-motifnya, kerena saya ingin terus mengembangkan kreasi-kreasi , design motif-motif tenun-tenun dan songket tradisional yang terbaru pada setiap daerah-daerah , agar produk-produknya terus dapat di minati masyarakat luas, dapat berkembang lebih modern dan lebih baik , dari waktu ke waktu, mampu bersaing di era pasar global . Begitu pun dalam memberikan modal kerja dan dalam hal pemasaran, apabila tidak terus bekerja keras, maka produk-produknya akan staknan. Itu pasti akan menjadi kendala besar dalam hal pengembangan industri tradisional Tenun dan songket indonesia, kami berharap juga dukungan dan kerjasama pemerintah yang lebih baik , dan juga mengharapkan dukungan masyarakat Indonesia sendiri, agar terus meningkat kan semangat, kecintaan nya serta minat nya dalam menggunakan produk-produk tradisional tenun – tenun Indonesia, sehingga produk-produk terus dapat berkembang maju , baik di pasar Indonesia sendiri maupun di pasar Internasional, diharapkan dukungan pemerintah juga lebih baik dalam membantu tumbuh nya , berkembang nya sektor industri tradisional ekonomi kreatif masyarakat Pengrajin- pengrajin kecil di daerah-daerah,” jelas Anna Mariana.
Perjuangan Anna untuk pengrajin tenun dan songket tak sia-sia selama ini, Perjuangan nya , ikhtiar nya yang juga mewakili aspirasi para Pengrajin- pengrajin indonesia , melalui Komintas Tekstile tradisional Indonesia ( KTTI) Anna telah mengajukan permohonan secara resmi kepada Presiden RI Bapak Jokowidodo untuk “ Hari Tenun Nasional
“Alhamdulillah melalui proses perjuangan panjang pada akhir nya Presiden RI Bapak Jokowidodo dan Pemerintah telah permohonan kami dalam mewujud kan adanya “ Hari Tenun Nasional “
Perjuangan semua bisa terwujud dengan baik, merupakan keperdulian dan penghargaan pemerintah serta dukungan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada Perlindungan dan Pelestarian budaya Tenun- tenun tradisional indonesia yang merupakan warisan budaya leluhur bangsa indonesia.
Berkat kerjasama dan dukungan yang baik dari semua pihak, juga dukungan dari seluruh masyarakat tenun Indonesia , pada akhirnya perjuangan dan ikhtiar kami untuk mewujud kan Hari Tenun Nasional dikabulkan oleh Presiden RI Bapak Joko Widodo, melalui Kep Res nya yang ditandatangani pada tahun 2019 ini, dimana telah disepakati berdasarkan pertimbangan yang matang berdasar kan landasan kajian- kajian yang mendasari nya, mulai dari seluruh kajian akademik , hukum dan semua aspek yang mendukung nya.
“Seluruh masyarakat Indonesia akan merayakan Hari Tenun Nasional yang pada setiap tanggal 7 September setiap tahun nya, selayaknya Hari Batik Nasional yang telah lebih dulu di resmikan secara syah oleh Presiden RI dan Pemerintah Indonesia pada masa era Bp Susilo Bambang Yudoyono , dan dirayakan setiap tahun nya yaitu pada tanggal 3 Oktober.
Harapan kami ke depan untuk Tenun dan songket tradisional Indonesia , dengan telah mendapat pengakuan secara resmi dari Presiden RI Joko Widodo dan Pemerintah , diharapkan produk- produk tenun dan songket tradisional indonesia akan terus bergairah dan akan lebih berkembang baik di masa mendatang , terus maju lebih pesat , bisa terus membanjiri pasar dalam negeri sendri mapun pasar luar negeri. kami telah mengusulkan kepada Presiden beserta Pemerintah,, melalui Ketua DPR RI dan jajaran pemerintah terkait, telah menyepakati dan menyetujui serta akan menetap kan secara resmi dan syah kepada seluruh lapisan masyarakat indonesia diwajibkan pada setiap hari kerja dalam satu minggu 2X menggunakan busana- busana yang bernuansa tenun- tenun indonesia. Kami bersama Pemerintah mengajak bagi seluruh masyarakat indonesia dan seluruh generasi- generasi muda indonesia, teruslah semangat , bangkit rasa kecintaan nya pada produk- produk lokal yang merupakan budaya tradisional asli Indonesia. Gunakan busana-busana tenun-tenun tradisional pada setiap hari kerja yaitu pada setiap seminggu dua kali bagi seluruh lapisan masyarakat indonesia bisa menggunakan busana- busana yang bernuansa tenun- tenun tradisional indonesia, sebagai bentuk dan wujud pelestarian serta kecintaan kita Pada budaya Indonesia. Sebab jika bukan berharap pada anak bangsa indonesia , untuk mencintai budaya nya sendiri , lalu kita akan berharap pada siapa lagi,”? tutup Anna.
[red/rilis]>