ChanelMuslim.com – Kisah menarik terjadi di AS pasca serangan di Paris. Seorang anak berusia tujuh tahun memberikan semua uang tabungannya sebesar 20 ribu dolar (Rp270.000 ) setelah mendengar masjid di dekat rumahnya di Pfugerville, Texas, terkena aksi vandalisme beberapa hari setelah serangan di Paris.
Bocah bernama Jack Swanson ini datang dengan ibunya Laura ke masjid itu setelah mendengar berita tentang vandalisme di masjid itu. Tidak ada kerusakan fisik di masjid tersebut namun biaya untuk membersihkan diperkirakan sekitar 150 dolar.
Pengurus masjid Faisal Naeem mengatakan kepada BBC bahwa langkah Jack itu merupakan ‘sedekah’ untuk masjid dan nilainya bukan sekedar 20 dolar namun itu artinya 20 juta bagi kami.”
“Langkah Jack ini juga menunjukkan bagaimana nilai yang ditanamkan oleh orang tuanya,” tambah Faisal.
Ia tidak dapat menyebutkan apakah insiden itu terkait dengan serangan di Paris Jumat (13/11) lalu dengan korban 129 orang yang meninggal.
Namun Faisal mengatakan insiden vandalisme terhadap masjid tidak pernah terjadi sejak masjid terkecil di Austin, Texas, itu berdiri dalam hampir empat tahun ini.
Menyusul serangan di Paris, vandalisme terjadi di sejumlah masjid di Amerika Serikat dan Kanada.
Warga di Pfugerville sendiri banyak yang memberikan dukungan dan sumbangan menyusul insiden Senin lalu, kata Faisal.
Ratusan orang akan berkumpul di masjid tersebut sebagai langkah menunjukkan dukungan terhadap masjid dan lebih mengenal satu sama lain pada Sabtu (21/11) dalam gerakan yang diinisiasi oleh seorang warga melalui Facebook, tambah Faisal.
Ibu Jack Swanson mengatakan putranya sangat senang karena bisa membuat orang tak sedih lagi.
“Ini semua menunjukkan warga sangat peduli dan saling mendukung,” tambahnya.
Sementara, ibu Jack Swanson, Laura, mengatakan menyusul pemberian sumbangan itu, teleponnya tak berhenti berdering.
“Saya bangun pagi ini dan saya mendapat lebih dari 150 telepon dan biasaya saya hanya ditelpon orang satu kali,” kata Laura kepada KVUE Kamis (19/11).
Jack sendiri kata Laura, “Sangat senang karena orang-orang tak lagi sedih.”
“Saya bangga pada usia tujuh tahun, ia menyentuh hati banyak orang dengan ide besar dan berupaya untuk mengerti mereka (masyarakat di sekelilingnya).”[af/bbc]