DIREKTUR Eksekutif Dana Anak-anak PBB (UNICEF) Catherine Russell telah menyatakan keprihatinan mendalam atas meningkatnya kekerasan di Lebanon dan Israel, terutama setelah laporan serangan yang memakan korban sedikitnya 24 anak-anak di Lebanon selatan pada hari Senin (23/09/2024).
“Saya sangat khawatir dengan meningkatnya serangan di Lebanon dan Israel, yang pada hari ini dilaporkan telah memakan korban sedikitnya 24 anak di Lebanon selatan,” katanya, seraya menekankan bahwa meningkatnya kekerasan tersebut merupakan eskalasi yang berbahaya bagi warga sipil di wilayah tersebut.
Ia mencatat bahwa anak-anak di Lebanon dan Israel mengalami trauma psikologis yang parah akibat serangan udara yang terus-menerus dan pengungsian dari rumah mereka.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Russell mendesak semua pihak yang terlibat untuk menegakkan kewajiban mereka berdasarkan hukum humaniter internasional untuk melindungi warga sipil, infrastruktur, pekerja kemanusiaan, dan personel medis.
Israel telah melancarkan serangkaian serangan udara ke Lebanon selatan dan timur, dengan otoritas kesehatan Lebanon mengatakan bahwa sedikitnya 492 orang telah gugur, termasuk 35 anak-anak, dan 1.645 orang terluka dalam serangan sejak Senin pagi, yang juga telah memaksa ribuan warga sipil meninggalkan rumah mereka.
Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas perbatasan sejak awal perang brutal Israel di Gaza, yang telah memakan korban lebih dari 41.400 orang, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, menyusul serangan kilat lintas perbatasan oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.
24 Anak Gugur Dalam Serangan Udara Israel di Lebanon
Baca juga: Israel Lakukan Puluhan Serangan Baru ke Lebanon, Jumlah Korban Meningkat
Pasukan Israel mengintensifkan serangan mereka terhadap Lebanon, mengabaikan peringatan masyarakat internasional bahwa mereka akan mengambil risiko menyebarkan perang Gaza ke wilayah lain.
Di Lebanon, serangan hari Senin telah memakan korban 558 orang, termasuk 50 anak-anak dan 94 wanita, menurut Menteri Kesehatan Firass Abiad.
“Sebagian besar, jika tidak semua, mereka yang gugur dalam serangan kemarin adalah orang-orang tak bersenjata di rumah mereka,” katanya.
Musuh lama Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam baku tembak lintas perbatasan hampir setiap hari selama hampir satu tahun, sejak Israel melancarkan perang di Gaza.
Pengeboman Lebanon hari Senin adalah yang terbesar dan paling mematikan, tidak hanya dalam setahun terakhir, tetapi juga sejak perang Israel-Hizbullah pada musim panas tahun 2006.[Sdz]
Sumber: trtworld