ChanelMuslim.com – Memasuki usia 1-5 tahun, batita kerap bereksplorasi dengan pertumbuhan motoriknya, termasuk suka melakukan aktivitas jungkir balik. Jika Bunda melihat hal ini, jangan dilarang ya, tetapi Bunda bisa melakukan 7 tip berikut.
Dalam buku Tumbling Toddlers, Jeff Lula, President of Fun & Fit Gymnastics Centers di California, AS, menjelaskan bahwa jungkir balik atau koprol adalah wujud kesiapan motorik kasar dan kelenturan anak. Saat melakukannya, gerakan anak belum tentu sempurna, sebab jungkir balik adalah gerakan yang cenderung sulit dan membutuhkan keterampilan menyeimbangkan diri. Saat balita hendak melakukan kegiatan ini, sebaiknya tidak dilarang.
Baca Juga: Batita Susah Makan? Yuk, Ketahui Tips Memilih Makanan untuk Batita
Batita Suka Jungkir Balik? Jangan Dilarang, Lakukan 7 Tip Berikut
Bunda dapat memberikan respon positif dan lakukan 7 hal ini:
1. Memuji anak
Tahan komentar khawatir Bunda, gantilah dengan pujian. Ini respon pertama yang paling tepat, sebab dapat memberi penguatan positif pada anak yang tengah berusaha melakukan keterampilan baru.
2. Bantu anak melakukannya
Ketahui teknik gerakan jungkir balik. Mengajari anak jungkir balik, bisa menjadi acara bermain bersama yang menyenangkan. Kesempatan itu juga menjadi ajang untuk menguatkan rasa percaya anak kepada Bunda.
3. Sediakan alas empuk sebagai landasan jungkir balik
Gunanya, meredam benturan yang terjadi ketika anak berguling dengan punggung.
4. Cedera ditandai dengan nyeri otot, misalnya otot leher, bahu, atau tangan.
Cedera saat melakukan gerakan jungkir balik, umumnya terjadi karena posisi leher tidak tepat. Jika anak mengeluh nyeri, hentikan aktivitas dan kompres area nyeri dengan kompres panas. Suhu panas bisa melenturkan ketegangan otot. Setelahnya, bawa si kecil ke dokter, untuk diperiksa dan mendapat penanganan medis yang tepat.
5. Penuhi keinginan anak untuk mengulang-ulang latihan ini
6. Tetap awasi anak melakukan gerakan jungkir balik,
meski pun ia sudah tidak membutuhkan bantuan Bunda. Koreksi, bila Bunda melihat gerakannya tidak tepat.
7. Libatkan anak dalam kegiatan gimnastik jika ia terlihat berbakat dan sangat tertarik pada aktivitas ketrampilan olah tubuh.
Manfaat yang didapat, menurut Lula, akan berlipat ganda. Menurutnya, “Mengikuti program pelatihan gimnastik tidak sekadar membuat anak mahir melakukan gerakan-gerakan seperti jungkir balik, tetapi mendorong rasa percaya diri, membuatnya bersosialisasi, dan tentunya mengembangkan disiplin. Kondisi ini mendorong anak menjadi pribadi yang tidak hanya terampil, tetapi juga fokus pada sebuah pencapaian.”
(ind/ayahbunda)