ChanelMuslim.com- Orkestra adalah kelompok musisi yang memainkan alat musik bersama. Meski menggunakan alat musik berbeda, mereka terikat dalam satu irama lagu yang sedang dimainkan.
Orkestra dalam dunia musik tak ubahnya seperti menyampaikan pesan dalam olahan suara-suara yang indah dan berirama. Penyimak tak merasa digurui, apalagi seperti dipaksa menerima sebuah pesan.
Yang dirasakan oleh penyimak adalah hiburan yang memuaskan batin dan pikiran. Pesan-pesan yang terasa indah itu pun tanpa disadari sudah terinstal rapi dalam jiwa.
Sajian irama sedih mampu membuat penyimak menitikkan air mata. Sajian irama gembira, mengubah energi yang terpendam menjadi terbakar. Semangat pun tiba-tiba bangkit.
Orkestra ternyata bukan hanya pada dunia musik. Pada dunia lain pun bisa dimainkan. Bukan dunia lain makhluk halus, tapi dunia lain yang sama sekali tidak mengenal nada dan irama.
Dunia lain yang dimaksud bisa pada bidang ekonomi, bisa juga di dunia politik. Bahkan dunia yang berbeda pun, ekonomi dan politik, bisa ditautkan dalam satu orkestra yang sama.
Dalam dunia ini, orkestra tidak dimainkan untuk menghibur. Tapi untuk menyampaikan sebuah pesan besar agar bisa diterima dengan sukarela.
Di masa Orde Baru, hal itu bukan sesuatu yang asing. Ketika menjelang pemilu, berbagai tokoh tiba-tiba “manggung” untuk menyampaikan satu pesan yang sama. Pesan itu berbunyi: kebulatan tekad untuk mendukung Pak Presiden maju lagi. Lanjutkan!
Pesan panggung itu diulang dan terus diulang melalui tayangan media massa. Tanpa sadar, publik pun akhirnya terbawa dalam “iringan” nada pesan yang sama: kebulatan tekad untuk Pak Presiden.
Kini di era reformasi, sepertinya orkestra indah tentang kekuasaan tengah dimainkan lagi. Lagunya berjudul ‘Pemilu Ditunda’.
Ada alat musik bernama ‘hasil survei’. Ada alat musik lain bernama ‘testimoni’. Dan ada alat musik lain lagi bernama ‘demi penghematan uang negara’.
Untuk permainan orkestra tingkat tinggi, kesalahan sangat tidak ditolerir. Tidak heran jika para pemain harus berulang mengikuti latihan dan gladi bersih.
Lalu, bagaimana dengan orkestra politik? Apakah bisa juga ada kesalahan jika tanpa latihan dan gladi bersih.
Sepertinya, panggung orkestranya sudah digelar. Kita lihat saja, apakah ada yang ‘tersandung’ hingga menjadikan irama orkestra terdengar sumbang. [Mh]