ChanelMuslim.com – Bisa dibilang, Novel The Chronicles of Ghazi adalah salah satu novel yang banyak membahas tentang sejarah, tapi tidak membosankan.
“Apakah dunia tak akan ada kalau tak ada perang?” Tiba-tiba Maria Lockovina bicara. Semua orang terkejut dan menatap kepadanya. Dia tetap menyendok sup yang ada di hadapannya seolah-olah tidak terjadi apa-apa. (The Chronicles of Ghazi, hlm. 105).
Baca Juga: Mengenai Toleransi, Felix Siauw: Di Islam, Toleransi itu Sepaket Sama Akidah
Resensi Novel The Chronicles of Ghazi
Kosovo 1389. Pertempuran itulah yang bisa kita bayangkan sekaligus saksikan di novel sejarah ini. Ketika awal melihat novel Ghazi ini, kesan pertama kita sudah pasti akan langsung bilang novel ini membosankan, sebab novelnya mengangkat kisah sejarah yang sudah terjadi beberapa abad lalu.
Kita akan berpikir pembahasannya terlalu berat. Namun, setelah membuka novelnya dan membaca sedikit halaman-halaman awal, pembaca pasti akan langsung jatuh cinta dan menyenangi novel ini.
Alasannya sederhana, novel Ghazi dilengkapi dengan deskripsi tokoh yang detail dan ada sedikit ilustrasi yang membuat kita mudah membayangkan apa yang terjadi pada saat itu.
Selain itu, bahasa yang penulis gunakan di dalam novel ini adalah bahasa yang mudah dipahami sehingga tidak ada alasan untuk berkata novel ini membuat pusing.
Novel ini sangat cocok bagi pembaca yang tidak hanya ingin mencari hiburan saat membaca novel, melainkan juga ingin mendapatkan wawasan baru. Kita bisa belajar sedikit tentang sejarah Islam yang jarang sekali dituliskan dalam bentuk novel. [Cms]
Nama Penulis: Felix Y.Siauw & Sayf Muhammad Isa
Judul: Seri Pertama The Chronicles of Ghazi: The Rise of Ottomans
Penerbit: Alfatih Press
Tahun Terbit: 2014