ChanelMuslim.com – Saat Ramadan datang. Membuat aku terhentak bahwa engkau datang tapi aku tak begitu memanfaatkan. Masih banyak waktu luang dan sejuta kata nanti, yang akhirnya kata nanti itu terhapus dengan kantuk dan selesailah hari itu tanpa ibadah yang cukup memadai dan jauh dari yang direncanakan.
Mungkin aku kurang persiapan sehingga ketika kau hadir aku lupa menjamumu sebagai tamu yang terhormat. Atau bilanganmu terlalu banyak, 30 hari sehingga aku masih mengandalkan 9 hari ketika 21 hari sudah kulalui. Masih berpikir ada 3 hari ketika sudah 27 hari bersamamu.
Aku terlalu memudahkan ketika duduk bersamamu. Kau menghampiri aku, tapi aku asik dengan nafsuku. Aku menyadarimu tapi aku lupa memuliakanmu.
Baca juga: I’tikaf Sudah Menjadi Hal yang Biasa Saja
Sedih itu pasti, namun pada sisa-sisa tenaga, aku coba untuk berlari dengan payah. Seperti seorang wanita tua yang mengejar kereta di stasiun dan berharap kereta itu berhenti sejenak untuk mengangkut wanita itu bersamanya.
Aku cuma kumpulan angan yang berkhayal mendapat banyak darimu. Namun ketika engkau hadirpun aku tak dapat memaknaimu.
Mungkin aku ini terlalu percaya diri bahwa aku sudah mengenalmu. Jadi walaupun engkau dekat dan mudah kuraih tapi tanganku tak mampu menjamahmu dengan sepenuh hatiku.
Kau baru saja lewat dan aku seperti menjumput angin, sangat sedikit yang bisa kubuat dengan keberadaanmu disisiku.
Bumi dan langitpun menangis ketika akhirnya engkau pergi.
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Berpuasalah kalian karena melihatnya (hilal) dan berhari rayalah karena melihatnya, jika hilal hilang dari penglihatanmu maka sempurnakan bilangan Sya’ban sampai tiga puluh hari.” (HR Bukhari)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter: