ChanelMuslim.com – Gaya Komunikasi orangtua tak semuanya disukai anak. Ada pula gaya komunikasi populer yang sering dilakukan orangtua tapi tidak disukai anak.
Founder Yayasan Kita dan Buah Hati Elly Risman, S.Psi merumuskan 12 gaya komunikasi populer yang sebaiknya dihindari orangtua ketika berhadapan dengan si kecil.
Jika orangtua melakukan metode komunikasi ini cenderung akan melemahkan konsep diri si kecil. Ia akan merespon kesalahan berkomunikasi orangtua dengan sikap diam atau melawan, menentang, tidak peduli, dan sulit diajak bekerja sama.
Anak yang terbiasa menerima 12 gaya komunikasi yang tidak disukai anak ini juga akan cenderung lebih mudah mengeluarkan emosi negatif dan merasa iri.
Selain itu, anak akan sulit untuk berpikir mandiri dan mengambil keputusan sendiri.
Baca Juga: Cara Berkomunikasi dengan Remaja agar Nyaman di Rumah
12 Gaya Komunikasi yang Tidak Disukai Anak
Memerintah
“Ayo bangun, cepat mandi, sarapan… sudah telat nih!” Pernah mengeluarkan kalimat semacam itu? Gaya bicara memerintah sangat umum dilakukan para orangtua.
Anak cenderung akan merasa kesal, lebih suka mengabaikan atau menentang. Kalimat yang menyiratkan pemahaman dan penghargaan akan lebih mudah diterima si kecil ketimbang kalimat perintah.
Menyalahkan
“Kamu sih, lari-larian terus. Jadi jatuh deh.” Kalimat seperti ini akan cenderung membuat si kecil serba takut dan sulit menerima tantangan.
Ketika ia melakukan kesalahan, bantu dia untuk memperbaikinya. Saat terjatuh, bantu ia untuk bangkit. Tak perlu bersikap berlebihan agar si kecil berusaha untuk memperbaiki kesalahannya sendiri.
Meremehkan
Jangan patahkan semangatnya dengan kalimat meremehkan ketika ia ingin mencoba melakukan sesuatu.
Membandingkan
Hindari membandingkan anak dengan anak lain karena akan membuatnya kurang percaya diri.
Mencap atau memberi label
Ketika Ayah dan Bunda mencapnya sebagai ‘anak bandel’ akan seperti itulah nantinya si kecil. Berikan pengertian padanya dengan jelas dan sederhana agar anak mampu berpikir dan bersikap lebih baik.
Mengancam
Ancaman hanya akan memicu sikap membangkang. Daripada mengancam, lebih baik jelaskan mengapa ia dilarang melakukan hal tertentu.
Menasihati
Ungkapkan hal-hal yang tidak kita sukai dilakukan si kecil dengan jelas dan simple. Berikan penghargaan ketika si kecil mulai berusaha memperbaiki sikapnya.
Membohongi
Anak adalah peniru yang baik. Bila Ayah dan Bunda sering membohonginya, si kecil akan merasa berbohong itu hal biasa. Kebohongan juga akan membuat anak sulit menerima kenyataan dan berpikir realistis.
Menghibur
Saat anak bersedih atau marah, kata-kata menghibur malah akan mengesankan ketidakpedulian. Lebih baik tanyakan padanya apa yang terjadi dan bantu dia mencari solusi.
Mengkritik
Kritikan yang tidak tepat dapat membuat anak kehilangan percaya diri. Hargailah usahanya dan dorong dia untuk berbuat lebih baik.
Menyindir
Sindiran hanya akan melemahkan semangatnya. Gantilah sindiran dengan kalimat apresiatif atau yang memotivasi.
Menganalisa
Sikap ini hanya akan membuat anak merasa bersalah, tidak mampu dan rendah diri. Dampingi dan bimbing si kecil agar bisa berbuat lebih baik.
Luangkan waktu lebih banyak untuknya agar orangtua bisa lebih dekat dan memahami si kecil.
Sahabat Muslim dan Ayah Bunda yang disayangi Allah Subhanahu wa taala, semoga artikel tentang 12 gaya komunikasi yang tidak disukai anak ini bermanfaat.[ind/momdadi]