• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Jumat, 27 Juni, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Nasihat

Imajinasi Kesolehan

Februari 13, 2022
in Nasihat, Unggulan
Jangan Merasa Aman sebelum Kita Memasuki Surga

Ilustrasi, foto: dfrow.com

79
SHARES
607
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com- Seorang membayangkan kalau ia sudah beriman, beramal soleh, dan yang baik lainnya akan menjadi jaminan bahwa hidupnya akan full bahagia. Hidupnya tenang, tenteram, dan penuh dengan seribu satu cerita tentang senyum.

Namun, dalam realitas yang dialami, ternyata kesolehan tidak berbanding lurus dengan hidup enak. Meskipun ia sudah berusaha untuk meraih itu.

Selalu saja ada cerita tentang kesedihan. Cerita tentang kekhawatiran. Cerita tentang kegelisahan yang kadang menjadikan malam tidak senyaman untuk waktu tidur.

Tiba-tiba ada suara bisikan terdengar dari arah batin yang dalam, “Ternyata kesolehan tidak jaminan hidup pasti enak dan bahagia.”

Ya, begitulah hidup itu sebenarnya. Hidup di dunia ini bukan seperti pilihan menaiki bus umum menuju ke suatu tempat.

Ada pilihan VIP, eksekutif, bisnis, dan ekonomi. Yang kalau pilihannya VIP, maka selama perjalanan itu seratus persen akan merasakan kenyamanan.

Hidup ternyata tidak seperti itu. Dunia ini bukan tempat untuk menerima balasan dari kesolehan atau kejahatan seseorang. Hidup di dunia ini sebagai ujian.

Kesolehan itu bukan cita-cita. Bukan juga apa yang selalu kita kerjakan. Kesolehan itu jika dihubungkan dengan hidup dan ujian adalah pembuktian bahwa apa pun yang dialami, diri tetap istiqamah. Tetap berada dalam rel lurus jalan Islam.

Siapalah kita dibanding dengan Fathimah radhiyallahu ‘anha. Apakah lantaran karena kesolehan dan posisinya sebagai puteri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, hidupnya penuh kebahagiaan?

Fathimah sendiri pernah menceritakan beratnya hidup yang ia rasakan kepada ayahanda tercinta. Dalam hidup yang kekurangan, ia harus membuat bahan makanan sendiri sambil menggendong anaknya.

Sementara suaminya, Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu, bahkan harus bekerja di majikan yang notabene orang Yahudi. Bukan sebagai juru tulis atau kantoran, tapi sebagai buruh kasar.

Boleh jadi, Fathimah mengharapkan respon kongkrit dari ayahanda tercintanya. Setidaknya sebuah doa makbul yang menjadikannya bisa terlepas dari beratnya hidup seperti itu.
Alih-alih hal itu yang diharapkan, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam hanya membesarkan hati puterinya untuk tetap bersabar.

Begitu pun yang pernah dialami kakak-kakak Fathimah seperti Zainab, Ruqayyah, dan Ummu Kultsum radhiyallahu anhunn. Ada di antara mereka yang pernah ikut hijrah bersama suami ke Yaman yang jaraknya sekitar tiga kali lipat dari Mekah ke Madinah.

Tidak ada sarana kendaraan antar jemput. Tidak juga ada jaminan keamanan dari sergapan musuh. Dan seterusnya. Lalu, bagaimana dengan keuangan keluarga mereka? Bagaimana dengan kesejahteraan hidup mereka?

Ulasan ini tidak bermaksud menakut-nakuti hati kita. Tidak juga mengecilkan harapan dan semangat kita. Ini hanya “pelurusan” bahwa hidup ini bukan tentang “imajinasi kesolehan” kita.

Hidup ini adalah episode kecil tentang kesabaran dan istiqamah agar tetap dalam jalan Islam. Ujian tak akan pernah bisa dihindari. Karena hidup itu sendiri wajah lain dari ujian.

Bersabarlah dan bersyukurlah. Dua kata ini adalah arti lain dari istiqamah. Sabar merupakan istiqamah saat hidup begitu susah. Dan syukur adalah istiqamah saat hidup melewati wilayah kenyamanan dan kenikmatan. [Mh]

Tags: Imajinasi Kesolehan
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Kabsyah binti Rafi’, Ibunda Pemuka Anshar

Next Post

Doa yang Diperebutkan Malaikat dalam Shalat

Next Post
Doa yang Diperebutkan Malaikat

Doa yang Diperebutkan Malaikat dalam Shalat

Membuat Anak Cerdas

Membuat Anak Cerdas Menghafal Al-Qur'an (Bag. 3)

Cara Bergaul dengan Lawan Jenis

Cara Bergaul dengan Lawan Jenis

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga