ChanelMuslim.com – Sejak dini anak menunjukkan perilaku yang ekstrovert atau introvert. Kebanyakan orang percaya bahwa seorang ekstrovert adalah orang yang ramah dan terbuka.
Meskipun itu mungkin benar, tapi bukan arti penuh dari ekstrovert. Anak ekstrovert adalah anak yang diberi energi dengan berada di sekitar orang lain.
Ini adalah kebalikan dari seorang introvert yang senang dalam kesendirian.
Baca Juga: Ciri-Ciri Anak Introvert yang Perlu Bunda Ketahui
Kenali Ciri-Ciri Anak Ekstrovert, Dia Senang Berbicara Lho!
Dilansir dari Very Well Family, anak ekstrovert menikmati berada pada situasi sosial dan bahkan merekan akan mencarinya karena mereka senang berada di sekitar orang.
Di sekolah, ia menikmati bekerja dalam tim atau dalam kelompok belajar daripada sendirian. Oleh karena itu ia cenderung “memudar” saat sendirian dan mudah bosan tanpa orang lain di sekitarnya.
Saat mereka harus mengerjakan tugas sendirian, ada baiknya Bunda dan Ayah berada di dekat mereka untuk menyemangati mereka dan mendengarkan mereka memberi tahu apa yang sedang dikerjakannya.
Ketika diberi kesempatan, seorang ekstrovert akan berbicara dengan orang lain daripada duduk sendirian dan berpikir.
Faktanya, ekstrovert cenderung berpikir saat berbicara, tidak seperti introvert yang jauh lebih mungkin untuk berpikir sebelum berbicara.
Sebuah konsep tidak tampak nyata bagi mereka kecuali mereka dapat membicarakannya karena merenungkannya saja tidak cukup.
Bunda dan Ayah mungkin menemukan bahwa si kecil akan berbicara dengan siapa saja dan semua orang ketika ia berada di tempat umum.
Mereka dapat dengan cepat memulai pembicaraan dengan anak-anak lain dan tampaknya ia juga bisa mendapatkan teman baru dengan cepat.
Seorang anak ekstrovert lebih suka bermain dengan anak-anak lain daripada bermain sendiri. Mereka lebih cenderung menikmati olahraga tim dan aktivitas klub.
Namun, anak bisa jadi menunjukkan pribadi ekstrovert dalam beberapa kondisi tertentu. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa bagaimana seseorang bereaksi terhadap situasi tertentu kurang dapat diprediksi. Sebagai contoh, saat Bunda berpikir si anak akan senang pergi ke pesta, tetapi ternyata dia tidak ingin pergi karena situasi tertentu. [Ln]