ChanelMuslim.com – Aktivitas sosial Muslimah di masa Rasulullah banyak dicontohkan oleh para shahabiyyah. Tidak seperti sangkaan buruk beberapa kelompok yang menyudutkan Islam. Para shahabiyyah juga berinteraksi dengan dunia luarnya.
Ummu Darda’, istri dari Abu Darda’, pernah menjenguk seorang laki-laki yang sedang sakit.
“Ummu Ad-Darda’ menjenguk seorang laki-laki ahli masjid dari kalangan Anshar” (HR. Bukhari)
Bisa kita bayangkan shahabuiyyah ini bukanlah menjenguk seorang wanita, ia menjenguk laki-laki yang bukan mahramnya.
Baca Juga: Kiprah Politik Muslimah di Masa Awal Islam
Aktivitas Sosial Muslimah Di Awal Keislaman
Atas riwayat ini Ibnu Hajar mengatakan bahwa ini adalah perilaku yang dibolehkan dengan syarat dan ketentuan yang berlaku seperti menutup aurat dan menghindari fitnah.
Khaulah bin Tsa’labah pernah mengadu kepada Rasulullah bahwa suaminya pernah mengatakan bahwa dirinya mirip seperti ibunya, di dalam hukum fiqih ini disebut sebagai zhihar yaitu menganggap seorang istri seperti ibunya sendiri adalah dilarang.
Saat itu kondisi khaulah memang sudah tidak muda lagi dan bertubuh gemuk. Atas hal ini turunlah surah al-Mujadilah.
Ini menunjukkan bahwa dialog laki-laki dan perempuan di masa Rasulullah sudah biasa. Para shahabiyyah sering mengadukan persoalannya kepada Rasulullah.
Dalam kisah lain, Khalifah Umar bin Khattab pernah mengatakan bahwa mahar yang diberikan kepada seorang wanita oleh laki-laki jika lebih dari 400 dirham maka kelebihan itu harus diberikan kepada kas negara.
Menyikapi pernyataan Umar tersebut, seorang wanita di masa itu protes kepada Umar, lalu ia membacanya surah an-Nisa: 20:
“Dan jika kamu ingin mengganti istrimu dengan istri yang lain, sedang kamu telah memberikan kepada seorang di antara mereka harta yang banyak, maka janganlah kamu mengambil kembali sedikit pun darinya. Apakah kamu akan mengambilnya kembali dengan jalan tuduhan yang dusta dan dengan (menanggung) dosa yang nyata?”
Islam tidak ada masalah dengan seorang wanita yang bersuara mengeluarkan pendapatnya. Kita bisa lihat dari sikap Umar yang pada akhirnya meralat kebijakannya tersebut. [Ln]