• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Selasa, 16 Desember, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Suami Istri

Hindari Kata-kata Ini agar Tetap Harmonis (6)

30/01/2022
in Suami Istri, Unggulan
Hindari Kata-kata Ini agar Bisa Harmonis (2)

Hindari Kata-kata Ini agar Bisa Harmonis (2)

79
SHARES
604
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com- Suami istri itu saling menyeimbangkan. Inputnya baik, outputnya juga akan baik. Jangan berharap output baik kalau inputnya kata-kata yang menyakitkan.

Interaksi suami istri selalu akan membuahkan hasil. Ada sakinah, mawaddah, dan rahmah. Ada ketenangan, cinta, dan kasih sayang.

Hasil berupa samawa itu bisa dibilang yang jangka panjang. Yang jangka pendeknya juga banyak. Antara lain, semangat untuk bekerja, semangat untuk berkreasi di rumah seperti olahan di dapur, semangat ibadah. Dan lainnya.

Namun dari semua interaksi itu, ada sejumlah ucapan pantangan yang baiknya dihindari. Karena ucapan atau kata-kata ini bisa merusak keharmonisan. Antara lain.

Panggilan Negatif

Tak ada manusia yang sempurna. Termasuk juga suami atau istri. Selalu saja ada hal negatif yang “melekat” pada dirinya. Bisa karena sifat atau keadaan fisik.

Karena sifat antara lain pelupa, penakut, pelit, tukang tidur, o’on atau bodoh, dan lainnya. Sementara karena keadaan fisik antara lain, si hitam, si tembem pipi, si botak, si gendut, si pendek, si jangkung, dan lainnya.

Kadang, panggilan negatif itu “bocor” dari orang tua. Biasanya, orang tua yang kurang memahami adab pendidikan menggunakan panggilan negatif kepada anak-anaknya. Dan di antara anak-anaknya itu kini sudah menjadi suami atau istri.

Terjadinya panggilan negatif biasanya berawal dari candaan. Misalnya, karena sang suami mudah lupa, maka istri bercanda dengan menyebut suaminya si pelupa. Contoh lain, karena sang istri berkulit agak hitam maka suami bercanda dengan memanggil istri si hitam, tanpa tambahan kata manis.

Meski hanya candaan, panggilan ini akan membekas ke yang bersangkutan sebagai penghinaan. Meskipun hal itu memang fakta yang sebenarnya: si suami memang sering lupa atau si istri berkulit hitam.

Lebih parah lagi jika panggilan negatif itu didengar pihak lain, seperti anak-anak, pembantu, orang tua, apalagi tetangga. Tidak tertutup kemungkinan, mereka pun akan menggunakan panggilan negatif itu kepada objek yang sama.

Jika pihak ketiga yang di luar suami istri itu terceplos menggunakan panggilan itu, maka yang bersangkutan akan lebih merasa terhina.

Dampak dari panggilan negatif yang meskipun hanya bercanda ini akan mengurangi rasa cinta suami istri. Bahkan bukan tidak mungkin akan menjadi sinyalemen bahwa suami atau istri itu sudah tidak memandang pasangannya secara ideal.

Jadi, sedapat mungkin, hindari panggilan negatif terhadap siapa pun dalam anggota keluarga. Apakah itu terhadap suami atau istri, terhadap anak-anak, pembantu, apalagi orang tua.

Selain karena berdampak dalam keharmonisan rumah tangga, panggilan negatif juga dilarang oleh Allah subhanahu wata’ala. [Mh]

 

Tags: Hindari Kata-kata Ini agar Tetap Harmonis
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

#BoikotPUMA Jadi Tren di Kalangan Aktivis Pro Palestina

Next Post

Aktivitas Sosial Muslimah Di Awal Keislaman

Next Post
Aktivitas Sosial Muslimah Di Awal Keislaman

Aktivitas Sosial Muslimah Di Awal Keislaman

Antara Ubadah dan Muawiyah

Antara Ubadah dan Muawiyah

Mengenal Program Pesantren Hijau

Mengenal Program Pesantren Hijau

  • Pulau Komodo NTT Dinobatkan Menjadi Destinasi Terbaik Dunia 2026 Versi BBC

    Pulau Komodo NTT Dinobatkan Menjadi Destinasi Terbaik Dunia 2026 Versi BBC

    77 shares
    Share 31 Tweet 19
  • Batik Danar Hadi Tampilkan Fashion Show Bertema Kembang Parang

    100 shares
    Share 40 Tweet 25
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7719 shares
    Share 3088 Tweet 1930
  • Wanita yang Mendapat Salam dari Rabbnya

    116 shares
    Share 46 Tweet 29
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    5198 shares
    Share 2079 Tweet 1300
  • Momen Umroh Alyssa Daguise Bersama Maia Estianty Penuh Hangat dan Kekeluargaan

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Skenario Islam Teroris Jilid Desember Gagal Total

    69 shares
    Share 28 Tweet 17
  • Keragaman Modest Wear dengan Wastra dan Konsep Sustainability di Panggung SPOTLIGHT Indonesia 2023 Culture: Then and Now

    99 shares
    Share 40 Tweet 25
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3281 shares
    Share 1312 Tweet 820
  • Peluncuran Buku Antologi di Batang, Dorong Tumbuhnya Penulis dan Pegiat Literasi Lokal

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga