ChanelMuslim.com – Fenomena tragis yang terus menghantui kita hari ini, salah satunya, yakni hilangnya marwah laki-laki sebagai pemimpin. Hal tersebut terjadi karena ayah tidak mendidik anak laki-laki sejak kecil untuk menjadi seorang ‘laki-laki’.
Menurut Irwan Rinaldi seorang pegiat parenting, pengasuhan ayah untuk mendidik anak laki-laki menjadi seorang ‘laki-laki’ memiliki peran penting. Setidaknya ada 5 peran ayah yang harus dipahami saat mengasuh anak laki-laki sehingga anak laki-laki mampu menjadi seorang ‘laki-laki’ di masa dewasanya.
Sejatinya, tujuan mendidik anak laki-laki tentu saja untuk menjadinya lelaki sejati. Lelaki sejati tidak hanya menggunakan berbagai cara untuk memuaskan nafsu tetapi yang mampu menjadi bahagia, percaya diri, dan mandiri dengan cara yang benar dan sesuai ajaran Islam.
Baca juga: Pergaulan Bebas Tantangan Berat Pendidikan Anak
Peran Ayah Mendidik Anak Laki-Laki
Seorang ayah harus benar-benar terlibat dalam mendidik, mengasuh, dan mendampingi anak laki-laki sejak usia dini. Meskipun pada tahap pertama, anak laki-laki harus dekat dan mendapat bonding dari ibu agar secara emosi tercukup, tetapi ayah juga harus terlibat.
Kehadiran ayah juga diperlukan sekali ketika anak menangis lalu menggendong atau mengganti popoknya dan lain-lain. Hal ini mampu membangun emotional bonding anak dengan ayah sehingga kedekatan sudah terjalin untuk proses pengasuhan di tahap selanjutnya.
Peran berikutnya, ayah harus membuat prioritas bersama anak laki-laki, khususnya di tahap 7-14 tahun dan 15-21 tahun. Maka, ayah harus pintar membagi waktu antara pekerjaan, bisnis, dan waktu berkualitas bersama anak laki-laki.
Waktu berkualitas bisa dilakukan dengan bermain bola, pergi berdua, dan lain sebagainya. Intinya, melakukan kegiatan bersama sehingga ayah bisa menyampaikan atau menurunkan sikap, perilaku, tanggung jawab, serta emosi sebagai lelaki dewasa. Jika ayah melewatkan tahapan ini maka ayah tidak akan mendapatkan kesempatannya lagi ketika anak laki-laki sudah berusia 15 tahun ke atas.
Dalam mengasuh dan mendidik anak laki-laki, ayah perlu untuk merasakan kenikmatannya. Sehingga anak juga akan percaya dan merasakan kebersamaan tersebut dengan menikmatinya juga.
Ayah juga harus demonstratif dan mau turun tangan. Perlihatkan pada anak bahwa laki-laki merupakan sosok pelindung yang bisa memberikan pelukan hangat, mengekspresikan emosi dengan bijak, dan perhatian pada orang-orang di sekitar. Oleh karena itu, ayah jangan takut untuk turun tangan mengurai duka, sedih, dan kecewa dari anak laki-laki saat mengasuhnya. [Wnd]