ChanelMuslim.com – Ibnu Masud tak mau berpisah dari Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam, baik di waktu bermukin maupun di waktu berpergian. Ia telah turut mengambil bagian dalam setiap peperangan dan pertempuran.
Dan peranannya dalam perang Badar meninggalkan kenangan yang tak dapat dilupakan, yakni rubuhnya Abu Jahal oleh tebasan pedang Kaum Muslimin pada hari yang keramat itu.
Khalifah-khalifah dan para shahabat Rasul mengakui kedudukannya ini, hingga ia diangkat oleh Amirul Mukmin Umar sebagai bendaharawan di kota Kufah. Kepada penduduk Kufah waktu mengirimnya itu dikatakan:
“Demi Allah yang tiada Tuhan melainkan Dia, sungguh saya lebih mementingkan tuan-tuan daripada diriku, maka ambillah dan pelajarilah ilmu daripadanya.”
Dan penduduk Kufah telah mencintainya, suatu hal yang belum pernah diperoleh orang-orang sebelumnya, atau orang yang setaraf dengannya. Sungguh, kebulatan penduduk Kuffah untuk mencintai seseorang, merupakan suatu hal yang mirip dengan mukjizat.
Baca Juga: Keistimewaan Ibnu Masud Diakui Para Shahabat
Luluhnya Penduduk Kufah kepada Ibnu Masud
Sebabnya ialah karena mereka biasa menentang dan memberontak, mereka tidak tahan menghadapi hidangan yang serupa, dan tidak mampu hidup selalu dalam aman tenteram.
Dan karena kecintaan mereka kepadanya demikian rupa, sampai-sampai mereka mengerumuni dan mendesaknya sewaktu ia hendak diberhentikan oleh Khalifah Utsman radhiallahu ‘anhu. dari jabatannya, kata mereka: “Tetaplah anda tinggal bersama kami disini dan jangan pergi, dan kami bersedia membela anda dari malapetaka yang akan menimpa anda!”
Tetapi dengan kalimat yang menggambarkan kebesaran jiwa dan ketaqwaannya, Ibnu Mas’ud menjawab:
“Saya harus taat kepadanya, dan di kemudian hari akan timbul peristiwa-peristiwa dan fitnah, dan saya tak ingin menjadi orang yang mula-mula membuka pintu fitnah itu!”
Pendirian mulia dan terpuji ini mengungkapkan kepada kita hubungan Ibnu Mas’ud dengan Khalifah Utsman. Di antara mereka telah terjadi perdebatan dan perselisihan yang makin lama makin sengit, hingga gaji dan tunjangan pensiunnya ditahan di Baitulmal. Walaupun demikian namun tidak sepatah katapun yan tidak baik keluar dari mulutnya mengenai Utsaman.
Bahkan ia berdiri sebagai pembela dan memperingatkan rakyat ketika dilihatnya persengkongkolan di masa Utsman itu telah meningkat menjadi suatu pemberontakan.
Dan ketika terbetik berita ke telinganya mengenai percobaan untuk membunuh Utsman itu, keluarlah dari mulutnya ucapan yang terkenal:
“Sekiranya mereka membunuhnya, maka tak ada lagi orang sebanding dengannya yang akan mereka angkat sebagai khalifah.”
Dan mengenai hal itu di antara kawan-kawan Ibnu Mas’ud ada yang berkata: “Tak pernah saya dengar Ibnu Mas’ud mengeluarkan cercaan satu katapun terhadap Utsman.” [Ln]