ChanelMuslim.com – Ummu Haram, shahabiyyah yang Allah anugerahi menikah dengan laki-laki yang setara dengan 1000 tentara, yaitu Ubadah bin as-Shamit.
Perumpamaan ini pernah pernah disebut oleh Umar bin Khattab, “Sesungguhnya dia setara dengan 1000 tentara.”
Pernyataan Umar tersebut berawal dari peristiwa yang melibatkan Ubadah bin as-Shamit, yakni ketika kaum muslimin hendak menaklukkan Mesir dan mengerahkan pasukan yang besar dipimpin oleh Amar bin Ash.
Baca Juga: Hakikat Perhiasan Bagi Wanita
Ummu Haram, Wanita yang Menikah dengan 1000 Tentara.
Akan tetapi setibanya di Mesir, Amr melihat jumlah dan persiapan pasukan Mesir terlalu besar, terlebih lagi mereka dibantu pasukan Romawi.
Karena itu dia mengirim surat kepada Umar bin Khattab untuk meminta dikirim pasukan bantuan. Umar mengabulkan permintaannya. Ia mengirim pasukan bantuan sebanyak 4000 tentara.
Di dalam surat jawabannya, Umar berkata, “Sesungguhnya aku telah mengirim pasukan bantuan kepadamu sebanyak 4000 tentara. maksudnya setiap orang aku kirim setara dengan 1000 tentara.” Ubadah bin as-Shamit adalah 1 diantara 4 orang yang dikirim Umar itu.
Ummu Haram dipersunting oleh Ubadah bin as-Shamit. Dari pernikahan ini mereka dikaruniai seorang putra bernama Muhammad bin Ubadah bin as-Shamit.
Ubadah sangat memahami kemuliaan dan kedudukan istrinya ini maka ia berusaha sekuat tenaga agar menjadi suami yang baik baginya begitu juga sebaliknya, Ummu Haram berusaha untuk menjadi istri yang baik bagi suaminya itu, sehingga mereka hidup di bawah naungan nilai-nilai keimanan dan tauhid.
Ummu Haram seorang sahabat wanita agung yang termasuk wanita golongan Anshar yang segera menerima Islam dan menyatakan memeluknya secara terbuka di Madinah sebelum Rasulullah hijrah ke kota tersebut.
Ummu haram memiliki keistimewaan-keistimewaan yang mengalirkan berkah di antaranya adalah dia hafal dan menguasai hadits Rasulullah dengan baik. Ummu Haram meriwayatkan lima hadits.
Ummu haram suka memberi dan sangat mengutamakan Rasulullah serta memberi pelayanan yang sangat baik kepada beliau setiap kali beliau berkunjung ke rumahnya. Kedermawanan dan mengutamakan kepentingan orang lain adalah sifat paling menonjol yang dimiliki oleh orang-orang Anshor.
Mereka selalu lebih mementingkan keperluan orang lain daripada dirinya sendiri, terutama kepada sahabat-sahabat Rasulullah yang termasuk golongan Muhajirin tentunya semua itu merupakan bukti bahwa jiwa mereka bersih dari noda-noda materi duniawi dan perhiasannya.
Juga bukti bahwa mereka memiliki roh yang kuat dan terbebas dari sifat zuhud atau kikir karena kikir adalah penyakit kronis yang tidak mungkin dapat melahirkan kebaikan. [Ln]
Sumber: 35 Sirah Shahabiyah, Oleh Mahmud Al-Mishri