ChanelMuslim.com – Mantan Menteri luar negeri AS, Madeleine Albright dan seorang aktris film menyatakan bersumpah akan mendaftar sebagai Muslim apabila Presiden AS Donald Trump mendaftar setiap warga Muslim di negara itu.
Politisi Madeleine Albright, 79 tahun, dan aktris Mayim Bialik mengatakan mereka “siap” untuk mendaftar sebagai Muslim, sebagai protes terhadap rencana kebijakan Trump tersebut.
“Saya dibesarkan sebagai Katolik dan keluargaku Yahudi,” kata Albright – perempuan pertama yang menjabat Menteri luar negeri AS – dalam akun tweeternya, pada Rabu waktu setempat.
“Saya siap mendaftar sebagai Muslim di #solidarity, ” demikian cuitannya di akun Twitter pribadinya yang kemudian mendapat dukungan puluhan ribu orang.
Komentar ini muncul sebagai tanggapan terhadap isu bahwa pemerintah AS akan mengeluarkan kebijakan ekstrim melarang kedatangan pengungsi dari tujuh negara, termasuk Suriah, Yaman dan Irak.
Tetapi belum ada yang menyebutkan bahwa Trump akan benar-benar melakukan pendaftaran terhadap warga Muslim AS, seperti yang pernah dia lontarkan dalam sebuah wawancara pada 2015 lalu. Belakangan Trump tidak pernah mengulangi pernyataannya.
Sejumlah orang telah bersumpah untuk melakukan solidaritas terhadap warga Muslim AS, setelah Trump memenangi pemilu presiden.
Namun demikian, cuitan Albright itu tampaknya telah menginspirasi orang lain untuk berbicara – termasuk aktris Mayim Bialik, yang memerankan sosok Amy Farrah Fowler dalam film seri The Big Bang teori – salah satu film komedi yang paling populer.
“Saya Yahudi. Saya siap untuk mendaftar sebagai seorang Muslim di #solidarity apabila pendaftaran bagi Muslim benar-benar terjadi,” tulis Bialik.
Sejumlah laporan menyebutkan, Trump kemungkinan akan mengumumkan kebijakan kontroversialnya pada hari Kamis waktu setempat.
Banyak warga AS, termasuk Albright, seorang imigran Ceko, yang sangat mengkritisi rencana Trump yang disebutkan akan menolak pengungsi Suriah.
Dalam cuitannya, Albrigt mengatakan: “Patung liberty tidak dibuat dalam cetakan yang sempurna. AS harus tetap terbuka untuk semua orang dari setiap agama dan latar belakang apapun.”[af/bbc]