ChanelMuslim.com – Tsunami Tonga dan doa saat terjadi bencana. Sabtu (15/1/2022) lalu, gunung bawah laut di kepulauan Tonga meletus dan memicu peringatan tsunami dengan tinggi gelombang 1,2 meter.
Tak ayal, peringatan tsunami tersebut membuat panik beberapa negara di perairan Pasifik Selatan. Ribuan orang pun dievakuasi.
Tiga hari pasca meletus, sambungan komunikasi ke Tonga belum juga membaik menyebabkan belum ada data korban jiwa yang valid dari negara kerajaan tersebut.
Kementerian Luar Negeri RI juga mengonfirmasi ada 5 WNI yang berada di Tonga.
Sementara itu, pulau Hunga-Tonga-Hunga-Ha’apai tempat kawah gunung berapi tersebut berada tidak tampak setelah letusan, menurut citra satelit 12 jam kemudian.
Gunung berapi tersebut sebelumnya pernah meletus pada tahun 2014 dan terlihat menyemburkan asap selama satu bulan sebelum meletus pada Sabtu lalu.
Tonga berpenduduk 105 ribu jiwa berada di 2.383 km timur laut dari Selandia Baru. Kebanyakan warganya tinggal di pulau utama di ibukota Nuku’alofa.
Ahli vulkanologi mengatakan peristiwa itu sebagai erupsi vulkanik terburuk di Pasifik selama beberapa dekade.
Bencana alat dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Begitu juga di Indonesia yang pernah mengalami tsunami, gempa, dan bencana alam lainnya.
Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, sudah selayaknya kita menjadikan bencana sebagai refleksi dan momen untuk memohon ampun dan mendawamkan doa dan dzikir agar terhindar dari bencana, terutama saat gempa bumi dan bencana alam lainnya.
Baca Juga: Erdogan Kenang Tsunami Aceh
Tsunami Tonga dan Doa saat Terjadi Bencana
Ustaz Farid Nu’man Hasan mengatakan bahwa dalam Sunnah, tidak ada dalil khusus tentang redaksi doa saat gempa.
Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid mengatakan:
ولكن ليس في السنة النبوية ـ فيما نعلم ـ دليل على استحباب ذكر أو دعاء معين عند حدوث الزلازل …
Tetapi tidak ada dalam Sunnah Nabi -sepanjang yang kami tahu- yang menjadi dalil sunnahnya dzikir dan doa khusus/spesifik saat terjadi gempa. (Al Islam Su’aal wa Jawaab no. 121254)
Para ulama mengajarkan bahwa adanya gempa dan bencana lainnya adalah momen untuk istighfar, doa, dan berdzikir.
Imam Zakariya Al Anshariy Rahimahullah mengatakan:
ويستحب لكل أحد أن يتضرع بالدعاء ونحوه عند الزلازل ونحوها من الصواعق والريح الشديدة ، وأن يصلي في بيته منفردا لئلا يكون غافلا ; لأنه صلى الله عليه وسلم كان إذا عصفت الريح قال : ( اللهم إني أسألك خيرها وخير ما فيها وخير ما أرسلت به ، وأعوذ بك من شرها وشر ما فيها وشر ما أرسلت به ) رواه مسلم ” انتهى .
Disunnahkan atas tiap individu untuk merendahkan diri dengan doa dan semisalnya di saat gempa, petir, angin kencang, shalat sendiri di rumah agar tidak lalai, sesungguhnya ketika terjadi ANGIN KENCANG Nabi Shallallahu ‘Alaih wa Sallam berdoa:
اَللَّهُمّ إِنّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا
وَخَيْرَ مَا فِيْهَا، وَخَيْرَ مَا أَرْسَلْتَ بِهِ؛ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا، وَشَرِّمَافِيْهَا وَشَرِّمَا أَرْسَلْتَ بِهِ
ALLAHUMMA INNII AS’ALUKA KHAIRAHAA, WA KHAIRA MAA FIIHAA WA KHAIRA MAA ARSALTA BIH, WA A’UDZUBIKA MIN SYARRIHAA WA SYARRI MAA FIIHAA WA SYARRI MAA ARSALTA BIH.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kehadirat-Mu kebaikan atas apa yang terjadi, dan kebaikan apa yang di dalamnya, dan kebaikan atas apa yang Engkau kirimkan dengan kejadian ini.
Dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari keburukan atas apa yang terjadi, dan keburukan atas apa yang terjadi di dalamnya, dan aku juga memohon perlindungan kepada-Mu atas apa-apa yang Engkau kirimkan. (HR. Muslim).
(Asnal Mathalib, 1/288)
Jadi, walau ini doa buat angin kencang, boleh buat bencana alam lainnya termasuk gempa. Demikian. Wallahu A’lam.
Banyak Berdzikir, Doa, dan Istighfar kepada Allah
Imam Syafi’i mengatakan, “Obat yang paling mujarab untuk mengobati bencana adalah memperbanyak tasbih”.
Imam as-Suyuthi berkomentar, “Hal itu karena dzikir dapat mengangkat bencana dan azab, sebagaimana firman Allah:
فَلَوْلَآ أَنَّهُۥ كَانَ مِنَ ٱلْمُسَبِّحِينَ ﴿١٤٣﴾ لَلَبِثَ فِى بَطْنِهِۦٓ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ ﴿١٤٤﴾
“Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit.” (QS. ash-Shoffat: 143–144).
Renungkanlah firman Allah:
وَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنتَ فِيهِمْ ۚ وَمَا كَانَ ٱللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ ﴿٣٣﴾
“Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun” (QS. al-Anfal [8]: 33).
Ayat mulia ini menunjukkan bahwa ada dua hal yang dapat melindungi manusia dari azab, yaitu berdzikir dan memohon ampun. Semoga kita semua dilindungi Allah Subhanahu wa taala dari segala bencana.[ind]