ChanelMuslim.com – Penyakit strok membuat kita bertanya-tanya apakah bisa penderita penyakit tersebut sembuh seperti semula? Apakah bisa kembali aktif menggerakkan tubuhnya lagi dengan lancar.
Baca Juga: Mengenal FAST, Metode untuk Kenali Gejala Strok
Apakah Orang yang Terkena Penyakit Strok Bisa Sembuh seperti Semula?
Seperti diketahui, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), strok adalah serangan otak yang biasanya disertai kelumpuhan.
Selain itu, hal yang kita ketahui adalah strok biasanya diderita oleh mereka yang berusia tua, padahal juga bisa terjadi di usia muda.
Oleh sebab itu, kita perlu mengetahui faktor risiko strok sehingga strok tidak terjadi berulang-ulang.
Dikutip dari laman primayahospital.com, beberapa penelitian menemukan bahwa pengobatan strok bisa membantu pasien pulih sempurna.
Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Langsung mendapat penanganan maksimal dari awal kejadian terjadinya strok di rumah sakit yang terdapat fasilitas Dokter Spesialis Saraf.
2. Kontrol rutin di Poli Saraf.
3. Menjalani terapi rehabilitasi secara rutin di rumah sakit dan latihan gerakan khusus strok di rumah.
4. Memperhatikan posisi tidur yang baik untuk pasien strok.
5. Tingkat keparahan dari strok.
Strok bisa dicegah bila penanganan dari awal yang tepat dan cepat, bisa menurunkan angka kecacatan dan menurunkan angka kematian bila kita mewaspadai gejala yang timbul dan segera dibawa ke rumah sakit.
Baca Juga: Studi: Kerusakan Otak COVID-19 Mirip Dengan yang Disebabkan oleh Stroke
Lebih Baik Mencegah
Lebih baik mencegah daripada mengobati. Jadi, jawaban untuk pertanyaan apakah strok bisa disembuhkan dan membuat penderitanya kembali bergerak lancar seperti semula adalah bisa.
Namun, harap memperhatikan hal-hal yang telah disebutkan di atas. Selain itu, kenali juga jenis-jenis dan penyebab stroknya.
Ada dua jenis strok yaitu strok Iskemik atau tersumbat yang paling banyak terjadi dan strok hemoragik atau perdarahan.
Dikenal juga istilah Transient Ischemic Attack (TIA), yaitu dikenal dengan alarm strok. Terjadi sumbatan pembuluh darah otak dengan adanya tanda klinis defisit neurologis fokal dan global yang terjadi kurang dari 24 jam sudah normal kembali.
TIA ini tetap harus diwaspadai dan dilakukan penanganan yang lebih serius karena bisa menyebabkan strok.
Pada keadaan seperti ini sebaiknya langsung dibawa ke rumah sakit dan dirawat untuk mencari faktor risiko strok sehingga dapat dilakukan pencegahan terjadinya strok.
Beberapa faktor risiko yang bisa menyebabkan strok ada yg bisa dimodifikasi dan tidak bisa dimodifikasi.
Faktor risiko yang bisa dimodifikasi berhubungan dengan gaya hidup misalnya hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit gangguan pembuluh darah, kolesterol tinggi, asam urat tinggi, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, obesitas.
Sedangkan yang tidak dapat dimodifikasi misalnya umur, ras dan genetik. [Cms]