ChanelMuslim.com – Muadz bin Jabal senantiasa menyeru manusia untuk mencari ilmu dan berzikir kepada Allah. Diserunya mereka untuk mencari ilmu yang benar dan bermanfaat, katanya:
“Waspadalah akan tergelincirnya orang yang berilmu! Dan kenalilah kebenaran itu dengan kebenaran pula, karena kebenaran itu mempunyai cahaya!”
Menurut Mu’adz ibadah itu hendaklah dilakukan dengan cermat dan jangan berlebihan.
Baca Juga: Muadz bin Jabal yang Selalu Mengingat Kematian
Muadz yang Senantiasa Menyeru Manusia kepada Ilmu dan Dzikir
Pada suatu hari salah seorang Muslim meminta kepadanya agar diberi pelajaran.
“Apakah anda bersedia mematuhi bila saja ajari?” tanya Mu’adz.
Sungguh, saya amat berharap akan mentaati anda! ujar orang itu. Maka kata Mu’adz kepadanya:
“Shaum dan berbukalah! Lakukanlah shalat dan tidurlah! Berusahalah mencari nafkah dan janganlah berbuat dosa. Dan janganlah kamu mati kecuali dalam beragama Islam. Serta jauhilah doa dari orang yang teraniaya!”
Menurut Mu’adz, ilmu itu ialah mengenal dan beramal, katanya: “Pelajarilah segala ilmu yang kalian sukai, tetapi Allah tidak akan memberi kalian manfaat dengan ilmu itu sebelum kalian mengamalkan lebih dulu!”
Baginya iman dan dzikir kepada Allah ialah selalu siap siaga demi kebesaran-Nya dan pengawasan yang tak putus-putus terhadap kegiatan jiwa.
Berkata al-Aswad bin Hilal:
“Kami berjalan bersama Mu’adz, maka katanya kepada kami: Marilah kita duduk sebentar meresapi iman!”
Mungkin sikap dan pendiriannya itu terdorong oleh sikap jiwa dan fikiran yang tiada mau diam dan bergejolak sesuai dengan pendiriannya yang pernah ia kemukakan kepada Rasulullah, bahwa tiada satu langkahpun yang dilangkahkannya kecuali timbul sangkaan bahwa ia tidak akan mengikutinya lagi dengan langkah berikutnya.
Hal itu ialah karena tenggelamnya dalam mengingat Allah dan kesibukannya dalam menganalisa dan mengoreksi dirinya. [Ln]