ChanelMuslim.com – Ya, pertanyaan yang hampir ada di batin sebagian muslim dan muslimah , dimana berada di ambang batas kesabaran. Kenapa tak kunjung datang. Ya , itu juga terjadi pada diriku. Muslimah 30 tahun dengan karir yang sudah baik tetapi tak seorang lelakipun datang menghampiri. Melamar atau sekedar menawarkan seseorang untuk menikah denganku.
Ya,padahal sudah jelas, jauh sebelum diriku lahir ke dunia. Allah Taala sudah menuliskan takdir hidupku. Kapan aku lahir, meninggal, siapa jodohku, kapan menikah.
Tetapi hati ini memang tak pernah bersabar pada status satu ini, menikah lalu punya anak.
Lalu, ketika keinginan ini semakin memuncak maka aku senantiasa mendekatkan diri kepada Allah Taala di waktu-waktu mustajab agar disegerakan jodoh menghampiriku.
Bahkan diambang batas kesabaranku, aku memiliki keberanian menawarkan diriku pada temanku. Teman yang aku pernah menyukainya. Menawarkan diri pada setiap orang yang aku percaya.
Tetapi masih nihil, usaha ku tak berbuah hasil.32 tahun sudah umurku dengan pertanyaan sampai kapan kutunggu jodohku? Sampai matikah?
Ya, diambang batas penantianku , akhirnya aku putuskan untuk tidak lagi mempertanyakan pertanyaan yang sama. Jodoh. Sebuah kata yang menjadi dilema padahal Allah sudah memastikan jodoh itu ada bagi setiap makhluk jika tidak di dunia mungkin di akhirat.
Bahagia bukan masalah menikah tetapi bahagia sejatinya adalah bertakwa dan bertawakal hanya Pada Allah Taala.
Jodoh, seharusnya bukan sesuatu yang mengganggu kita, tetapi menanti jodoh adalah jalan semakin dekat dengannya. Begitu juga jika jodoh telah menghampiri maka tetap saja semua hanya karena Allah, karena pada dasarnya semua yang kita lakukan adalah bentuk Ubuddiyah pada Allah Taala.
Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam
Dari Abu Abdirrahman Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu Anhu berkata bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, dan beliau yang benar dan dipercaya,
“Sesungguhnya kalian semua akan dikumpulkan penciptaannya di dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa nuthfah (sperma), kemudian menjadi alaqah (segumpal darah) selama itu juga, kemudian menjadi mudhghah (embrio) selama itu juga, kemudian diutuslah malaikat untuk meniupkan ruh padanya. Lalu diperintahkan untuk menuliskan empat kalimat: rezekinya, ajalnya, amalnya dan celaka dan bahagianya. Maka demi Allah yang tiada tuhan selain Dia, ada salah seorang di antara kalian yang mengerjakan amalan ahli surga, sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan surga kecuali tinggal sehasta, kemudian ia didahului oleh ketetapan Allah, lalu ia melakukan perbuatan ahli neraka, maka ia pun masuk neraka. Dan ada salah seorang di antara kalian yang mengerjakan amalan ahli y neraka, sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan neraka kecuali tinggal sehasta, kemudian ia didahului ketetapan Allah, lalu ia melakukan amalan ahli surga, maka dia pun masuk surga.” Hadits ini diriwayatkan Al-Bukhari pada bab Awal Penciptaan (Bab Penyebutan malaikat) No. 3036. Qadar dan para nabi. Shahih Muslim pada awal kitab Al-Qadar (Bab bagaimana penciptaan Adam) No. 2643).
(UmmuMubarok)