ChanelMuslim.com – Saya sering mendengar di pengajian bahwa menikah itu membuka pintu rezeki. Namun kenyataannya banyak sekali keluarga yang malah kekurangan ekonomi bahkan banyak juga perceraian karena masalah ekonomi.
Pasangan Motivator dari Rumah Pintar Aisha Randy Ariyanto W. dan Dyah Lestyarini menjawab permasalahan ini sebagai berikut.
Ibaratkan menikah itu seperti kunci. Saat menikah, Allah memberikan sebuah kunci pembuka rezeki. Nah, masalahnya adalah bagaimana caranya agar pintu bisa dibuka.
Kalau kita sudah punya kuncinya tetapi tidak tahu cara membukanya maka rezeki juga tidak akan turun. Cara membuka pintu rezeki dalam pernikahan itu ada 2, yakni pertama keluarga tersebut taat kepada Allah, kedua, masing-masing suami istri saling memberi kebahagiaan dan ketenangan kepada pasangannya.
Dua itu kunci utama, agar rezeki turun dalam pernikahan.
Nah, untuk membahas lebih lanjut, coba saya tanya, dulu saat kita menikah, sebenarnya tujuan kita menikah itu apa sih. Ayo jawab dengan jujur.
Baca Juga: Ta’aruf Bagi Mereka yang Siap Menikah
Jika Menikah Pintu Rezeki, Kenapa Terjadi Perceraian karena Ekonomi?
Coba kita renungkan sejenak, dulu apa yang menjadi landasanmu menikah.
Apakah karena seks, jika iya, maka bersiaplah rumah tanggamu berantakan saat layanan istrimu sudah tidak lagi memuaskanmu.
Apakah karena harta, maka bersiaplah untuk hancur rumah tanggamu tatkala sedang dalam kesulitan ekonomi.
Apakah karena fisik yang cantik dan gagah maka bersiaplah untuk kecewa saat wajah mulai keriput, fisik mulai melemah.
Apakah karena ingin punya anak, maka bersiaplah untuk saling menyalahkan tatkala anak yang ditunggu tak kunjung hadir.
Apakah karena kepribadiannya yang menawan, maka bersiaplah engkau lari saat apa yang menjadi ekspektasimu tidak sesuai dengan harapanmu.
Jadi kita harus meluruskan kembali tujuan kita menikah.
Bahwa tujuan kita menikah itu adalah mencari ridho Allah, dan masuk surga bersama. Sobat, kita harus memiliki visi akhirat.
Bahwa pernikahan kita ini bukan semata-mata untuk meraih kebahagiaan di dunia namun jauh lebih daripada itu meraih kebahagiaan bersama di akhirat. Bukan sehidup semati tetapi sehidup sesurga.
Pertanyaannya, apakah sobat sudah memiliki visi akhirat, kalau belum, segera dirumuskan.
Suami istri harus ngobrol untuk menentukan apa visi dari rumah tangganya. Jangan sampai rumah tangga kita tanpa ada visi akhirat.[ind]