ChanelMuslim.com – Penjelasan terkait akan datang kepada manusia, tahun penuh kebohongan berlanjut dengan kondisi saat ini. Kita bisa lihat manusia berbohong untuk menjadi pegawai pemerintah, perusahaan, atau apa saja, dengan memalsukan ijazah atau biodata, dan sebagainya. Hal ini menyebabkan orang-orang yang seharusnya pantas, tapi justru tersingkirkan.
Baca Juga: Akan Datang kepada Manusia, Tahun-tahun Penuh Kebohongan (1)
Akan Datang Seseorang yang Senang Berbohong, tapi Dijadikan Rujukan
Kerusakan ini tetap mengendap pada lembaga tersebut dan terangkatnya berkah darinya. Para ulama direndahkan fatwanya, kepribadian mereka dilecehkan, dan dibuat jauh dari umatnya.
Sementara yang senang berbohong dijunjung tinggi dan dijadikan rujukan. Ulama berbicara tidak didengar dan ditaati, tapi ketika para pembohong berbicara justru didengar, dikutip, dan disebarkan.
Itulah Ar-Ruwaibidhah, secara bahasa merupakan tashghir (pengecilan) dari Ar Raabidh yang artinya berlutut. Saat itu, banyak orang-orang yang rendah (berlutut) tetapi justru banyak bicara.
Imam As Suyuthi Rahimahullah menerangkan:
قَوْله وينطق فِيهَا الرويبضة تَفْسِيره مَا مر من حَدِيث أنس قُلْنَا يَا رَسُول الله مَا ظهر فِي الْأُمَم قبلنَا قَالَ الْملك فِي صغاركم والفاحشة فِي كباركم وَالْعلم فِي رذالتكم وَالرجل التافه الرذيل والحقير والرويبضة تَصْغِير رابضة وَهُوَ الْعَاجِز الَّذِي ربض عَن معالي الْأُمُور وَقعد عَن طلبَهَا
Sabdanya “Dan Ar-Ruwaibidhah berbicara”, tafsirnya adalah seperti yang disebutkan dalam hadits Anas: “Kami berkata; Wahai Rasulullah, apa yang nampak dari umat-umat sebelum kita?”
Beliau bersabda: “Rajanya justru datang dari orang kecil di antara kamu, para pelaku kekejian justru adalah orang-orang besar kalian, dan ilmu justru ada pada orang jahatnya kalian.” Ar Rajul At Taafih artinya orang yang jahat dan hina.
Dan, Ar-Ruwaibidhah adalah pengecilan dari Raabidhah, yaitu orang yang lemah yang berlutut kepada orang-orang mulia yang memahami urusan, lalu dia duduk dan belajar kepadanya. (Syarh Sunan Ibni Majah, 1/292)
Para Ar Ruwaibidhh ini hanya bisa komentar sana sini, sementara orang-orang yang berjuang (mujahidin), para ulama, dan ‘aamiliin (aktivis) -yang sudah melangkah jauh dengan amal- juga tidak luput dari komentar-komentar para Ar-Ruwaibidhah ini.
Mereka mencelanya, merendahkan, dan sengaja membuat stigma negatif kepada mujahidin, ulama, dan aktivis, agar umat menjauhinya, sebaliknya para Ar-Ruwaibidhah memuji yang tidak layak dipuji dan mengangkat yang tidak layak diangkat agar dia dan semisalnya lebih banyak pengikut dan pengaruhnya.
Sahabat Muslim, semoga kita semua dijauhkan dari kebohongan dan fitnah. Aamiinn. [Cms]