ChanelMuslim.com – Ketua Bidang Kesejahteraan Sosial Dr. Netty Prasetiyani, M.Si. mendesak pemerintah untuk segera mengimplementasikan Undang-undang No. 8 tahun 2016 tentang Disabilitas.
Dalam kesempatan peringatan Hari Disabilitas Internasional 2021 di Rumah Belajar (RB) Ibtisamah, Jatiasih, Bekasi, Netty menyampaikan bahwa disabilitas bukan sebuah kutukan, kehinaan, maupun hal buruk lainnya.
“Saya ingin membangun kesadaran kepada masyarakat yang memiliki putra-putri dengan disabilitas bahwa disabilitas bukan kutukan, bukan kehinaan, tapi disabilitas adalah sebuah keistimewaan yang harus diberi ruang dalam bentuk pemenuhan hak warga negara yang tumbuh berkembang memiliki kontribusi sama besarnya dengan warga negara yang lain,” ungkap Netty kepada ChanelMuslim.com, Jumat (3/12).
Ia juga menegaskan bahwa setiap perilaku diskriminatif terhadap kaum disabilitas sebaiknya dihindari, apalagi jika dilakukan di media publik.
“Tentu saja kita ingin menyingkirkan segala bentuk dan perilaku diskriminatif yang dilakukan oleh masyarakat,
baik di keluarga, di tempat-tempat yang seringkali tersampaikan ke publik melalui media bahwa
perilaku diskriminatif ini makin menjauhkan kelompok penyandang disabilitas untuk mendapatkan
hak-haknya sebagai warga negara,” tambahnya.
Ia berpesan kepada pemerintah untuk segera mengimplementasikan UU No. 8 tahun 2016 tentang disabilitas.
“Oleh karena itu, saya ingin menyampaikan pesan kepada pemerintah segera implementasikan UU No. 8 tahun 2016 tentang disabilitas sebagai bentuk keberpihakan negara terhadap seluruh warganya sebagaimana amanat konstitusi kita,” jelasnya.
Baca Juga: Hari Disabilitas Internasional, Mengenal Macam-macam Disabilitas
Netty Prasetiyani: Segera Implementasikan UU No. 8 Tahun 2016 tentang Disabilitas
Istri mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan ini juga mengungkapkan kesedihannya setiap tanggal 3 Desember.
“Berdosa rasanya kita hanya bisa memperingati hari ini. Saya sedih seperti ini tapi terhenti dengan tembok penghalang. Tidak ada cara instan, menaklukkan keterbatasan adalah jalan panjang. Bagaimana mengonsolidasikan dan mengamplifikasi hal ini agar bisa diperjuangkan di ruang kebijakan,” ungkap ibu dari 6 anak itu.
Selain itu, Netty menyebut bahwa apa yang dilakukan Kepala Sekolah RB Ibtisamah, Amatullah Basiimah, patut dicontoh oleh siapapun.
“Basiimah dan kawan-kawannya yang Tuli mampu mendidik anak-anak Tuli, mereka sejatinya adalah pemenang kehidupan. Ketika keterbatasan adalah sebuah tantangan yang harus kita taklukkan, Basiimah sudah melakukannya. Kita semua belajar dari anak perempuan ini yang menjadi inspirator kita,” jelas Netty.
Netty juga mengapresiasi serta berterima kasih kepada orangtua Basiimah yaitu Ustaz Heri Koswara dan Nur Indah Harahap yang mengajarkan kita menjadi orangtua luar biasa yang menempuh jalan sulit panjang dan penuh tantangan dalam membesarkan anak disabilitas.
“Pak Heri dan Bu Nur Indah mengajarkan kita bahwa justru kita belum melakukan apa-apa dalam mendidik anak, bahwa anak adalah amanah bukan masalah, dan Allah tidak akan memberikan ujian kecuali apa yang bisa kita pikul,” tambah Netty.
Ia berpesan kepada masyarakat agar tidak ada lagi cerita keluarga yang menyembunyikan anaknya yang disabilitas, yang menyatukan anaknya dengan hewan ternak, dan perilaku diskriminatif lainnya.
“Mari kita maknai 3 Desember ini tentu saja tidak berhenti pada hari ini. Kita berikan ruang, hak, dunia yang aman, layak bagi seluruh penyandang disabilitas,” katanya.
Ia juga menyampaikan pesan kepada anak-anak Tuli yang hadir dalam acara tersebut bahwa kesuksesan itu adalah hak setiap orang, tanpa terkecuali.
“Sukses itu tidak ditentukan oleh warna kulit, tidak ditentukan oleh bentuk tubuh karena banyak orang lahir dengan keterbatasan tapi bisa sukses. Kalian semua berhak untuk sukses dan meraih kesuksesan yang sama dengan anak-anak lainnya,” tutup Netty yang juga memberikan hadiah berupa mainan edukatif kepada anak-anak yang hadir dalam acara tersebut.[ind]