Chanelmuslim.com-Baru-baru ini hangat dibicarakan persoalan Ujian Nasional yang akan dihapuskan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy. Keputusan tersebut telah dibicarakan dan diskusikan bersama Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Bagaimana reaksi siswa mendengar keputusan tersebut?
Saat ini, perencanaan penghapusan UN itu sudah mencapai akhir. Tahun 2017 nanti, Ujian Nasional atau UN bagi siswa tingkat akhir di sekolah tidak akan lagi diuji dengan UN, tetapi ujian kelulusan tersebut akan diserahkan langsung kepada kebijakan sekolah masing-masing daerah atau provinsi.
Adalah Gladis dan Badriah, siswa kelas 1 SMK Tamansiswa, yang kami wawancarai seusai pulang sekolah di wilayah Salemba Raya.
Mereka mengaku telah mengetahui bahwa pemerintah menghapuskan UN sebagai standard kelulusan siswa.
“Kami berdua tahu soal itu ketika guru membahasnya di kelas. Kami pun mendengarnya di berita-berita televisi. Kami senang saja,” ujar Gladis dan Badriah kepada reporter Chanelmuslim seraya tersenyum.
Menurut mereka, UN sebagai standar kelulusan merupakan suatu momok yang menakutkan. Ditambah lagi, kelulusan kami bergantung pada lembar LJK (Lembar Jawaban Komputer) yang hanya dikoreksi pada mesin scanner.
“Kadang hasil yang telah kami dapatkan dari koreksian di kelas, tidak sama dengan hasil scan-an di LJK,” kata Badriah.
Akan tetapi, menurut Gladis, dengan adanya UN, kami bisa mengerjakan ujian sendiri. Tidak bergantung pada teman.
UN yang dihapuskan bagi kedua siswa tersebut telah membuat mereka senang.
Pasalnya, mereka tidak terlalu terbebani dengan soal-soal UN yang kadang menyulitkan tersebut. Selain itu, standard kelulusan pun jadi benar-benar bergantung pada ujian-ujian harian mereka di sekolah tidak pada UN yang hanya dilaksanakan beberapa hari saja.(ris/ind)