ChanelMuslim.com – Heyreddin Barbarossa adalah Panglima Tertinggi angkatan laut Utsmani. Namanya disegani Eropa, dikagumi Timur, dicatat oleh sejarawan lintas bangsa. Namanya dikenal sebagai singa gagah berani di medan samudra.
Baca Juga: Musa bin Nushair, Panglima yang Masih Memiliki Semangat Jihad di Usianya yang Tak Muda
Mengenal Heyreddin Barbarossa
Dikutip dari channel telegram Generasi Shalahuddin, beliau awalnya adalah seorang pelaut sederhana di Negeri Utsmani dan kemudian takdir Allah mengantarkannya jadi laksamana Angkatan Laut Kekhalifahan.
Ia dilantik menjadi panglima pada tanggal 6 April 1534 bertepatan dengan 21 Ramadhan 931 Hijriah. Kemenangan angkatan laut Barbarossa mengamankan dominasi Utsmaniyah atas Mediterania selama pertengahan abad ke-16.
Ia lahir di sebuah kota bernama Lesbos, Yunani. Ayahnya adalah seorang tentara berkebangsaan Albania sedangkan ibundanya adalah wanita mualaf berkebangsaan Yunani. Nama kecilnya adalah Khizr. Allah mengaruniakan padanya 3 saudara bernama Ishak, Oruç dan Ilyas.
Keempat bersaudara ini di kemudian hari menjadi para pelaut yang menjelajahi samudra. Namun, suatu hari, Ilyas dan Oruc tertangkap bajak laut Saint John yang sering menebar ketakutan dan perompakan di jalur perdagangan laut Kaum Muslimin.
Ilyas terbunuh di insiden itu, sedangkan Oruc dipenjara di markas bajak laut St John di sebuah tempat bernama Bodrum.
Mengetahui kabar itu, Khizr —alias Heyreddin— muda mengatur strategi bagaimana caranya membebaskan saudaranya Oruc dari jeratan bajak laut.
Baca Juga:
Oruc Bebas
Pada akhirnya Oruc secara spektakuler dapat bebas dan menjadi pemuda hebat yang berpengalaman dalam menumpas dunia perbajak lautan. Ia bersama Khizr bertekad akan berjuang di jalan Allah demi menegakkan keadilan di lautan.
Oruc, Khizr dan Ishaq menjalani takdir hidup mereka menjadi para laksamana muda yang berprestasi. Pada 1510, ketiga bersaudara itu jadi terkenal sejak mengamankan Cape Passero di Sisilia dan menangkal serangan Spanyol terhadap Kota Bougie, Oran dan Algiers.
Pada Agustus 1511, mereka menyerbu daerah di sekitar Reggio Calabria di Italia selatan.
Pada bulan Agustus 1512, penguasa Bougie yang diasingkan mengundang 3 serangkai ini untuk mengusir orang-orang Spanyol, dan selama pertempuran, Oruç kehilangan lengan kirinya. [Cms]
(Bersambung pada bagian kedua)