ChanelMuslim.com – Kisah tentang Panglima Tinggi angkatan laut Utsmani berlanjut dengan orang-orang Spanyol yang memerintahkan pembunuh bayaran untuk menyerang Oruç Reis melalui darat. Namun, Oruç mengetahui rencana itu dan lebih dulu menyerang markas mereka di Tilmisan, Afrika Utara.
Baca Juga: Mengenal Heyreddin Barbarossa, Panglima Tertinggi Angkatan Laut Utsmani (1)
Panglima Tertinggi Angkatan Laut
Sisa-sisa kekuatan koalisi Spanyol ini buru-buru kabur ke Spanyol untuk menyusun kekuatan baru. Pada Mei 1518, raja Spanyol Kaisar Charles V tiba di kota pelabuhan Wahran dan diterima di pelabuhan oleh Diego de Córdoba, marquis of Comares, yang memimpin 10.000 pasukan Spanyol.
Mereka bergabung dengan ribuan orang Badui setempat, kemudian berbaris menuju Tilmisan yang sudah diamankan oleh Oruc. Oruç dan Ishak menunggu mereka di kota dengan 1.500 tentara Utsmaniyah dan 5.000 tentara Moor.
Mereka mempertahankan Tilmisan selama 20 hari, tetapi akhirnya syahid dalam pertempuran oleh pasukan Garcia de Tineo.
Mendengar kabar syahidnya Oruc dan Ishaq, Heyreddin sangat terpukul. Namun, ia tak mau hanya diam meratapi perginya dua saudaranya.
Sejak itulah, Khizr Reis, atau yang kita kenal sebagai Heyreddin Barbarossa sekarang diberi gelar “Beylerbey” (“the Commander of Commanders”) oleh Sultan Selim I, bersama dengan para janisari, kapal Galley dan meriam, melanjutkan posisi kakaknya dan impian jihadnya.
Pada 1534, Heyreddin Barbarossa berlayar dari Istanbul dengan 80 kapal, dan pada bulan April, ia merebut kembali Coron, Patras, dan Lepanto dari Spanyol.
Pada Juli 1534, ia menyeberangi Selat Messina dan mengamankan pantai-pantai Calabria, menangkap sejumlah besar kapal perompak di sekitar Reggio Calabria dan juga Kastil San Lucido.
Ia kemudian mengamankan pelabuhan Cetraro dan kapal-kapal berlabuh di sana. Masih pada bulan yang sama, Barbarossa dengan secepat kilat muncul di sebuah wilayah bernama Campania di Italia Selatan dan menjadikan pulau Capri dan Procida sebagai pangkalan Utsmaniyah sebelum menaklukkan pelabuhan di Teluk Napoli.
Pada masa emasnya, Heyreddin Barbarossa banyak sekali melakukan aksi heroik menjadikan pantai-pantai Italia sebagai basis kekuatan laut Utsmaniyah.
Sesuatu yang hari ini kita tak cukup kuat membayangkan ternyata kita bisa sehebat itu. Karena kehebatannya, Raja Charles kemudian mengirim seorang agen untuk menawarkan kepada Barbarossa gelar “bangsawan Afrika Utara” jika kesetiaannya berubah untuk Spanyol.
Namun, tentu Heyreddin Barbarossa menolak tawaran untuk mengkhianati Islam dan Kaum Muslimin. (Edward Kritzler dalam bukunya “Jewish Pirates of the Caribbean.”) [Cms]