ChanelMuslim.com – Hubungan keluarga yang bahagia dengan perkembangan anak. Adakah pengaruh kebahagiaan dalam pernikahan dengan perkembangan anak-anak?
Ternyata jawabannya pengaruhnya sangat besar dan cenderung linear. Pertama, kondisi kehidupan pernikahan orangtua, akan menjadi inspirasi bagi semua anak-anaknya.
Mereka akan menjadikan orang tua sebagai model dalam membentuk kebahagiaan dan kesedihan. Anak-anak akan banyak belajar dan tanpa sadar melakukan imitasi atas apa yang terjadi pada kedua orangtua mereka.
Jika anak dibesarkan dengan sebuah keluarga yang bahagia maka anak akan membangun rumah tangganya dengan penuh kebahagiaan dan begitu juga sebaliknya.
Kedua, anak yang tumbuh dalam keluarga yang bahagia akan menjadi insan yang bahagia dalam hidupnya, kenapa?
Karena hormon serotonin dan endorfine banyak keluar sehingga menjadikan anak lebih bahagia hidupnya.
Kondisi hubungan antarorang tua akan mempengaruhi anak, apakah mereka bahagia atau tidak. Orangtua yang banyak bertengkar maka tingkat stress pada anak akan meningkat dan sebaliknya orang tua yang saling mencintai, mengasihi dan menyayangi maka tingkat kebahagiaan anak akan semakin meningkat.
Makin sedikit masalah antar orangtua, semakin sedikit pula masalah yang dihadapi anak, dan begitu pula sebaliknya. Anak-anak yang bahagia akan memiliki sedikit masalah dalam kehidupannya.
Dalam ilmu parenting, pengasuhan anak lebih ditekankan pada bagaimana anak merasakan kebahagiaan, kehangatan bersama orang tuanya dan bagaimana anak merasakan kasih sayang kedua orang tuanya.
Masa kecil anak adalah bagaimana membuat mereka merasa disayangi dan dibahagiakan bukan mendorong anak agar lebih pandai misalnya pandai dalam berhitung, karena cerdas itu ada waktunya.
Baca Juga: Perkembangan Anak Usia 2 Tahun
Hubungan Keluarga yang Bahagia dengan Perkembangan Anak
Seringkali anak menjadi pelampiasan dari kemarahan orang tua, saat orang tua memiliki masalah. Saat kedua orang tua bertengkar, anak yang tidak tahu apa-apa menjadi sasaran pelampiasan kemarahan.
Saat ayah banyak beban di kantor, anak yang menjadi sasaran kemarahan. Saat bunda sedang dalam masalah, anak yang terus menerus dimarahi.
Jika kita ingin mereka bahagia maka kita harus bahagia terlebih dahulu. Kita harus menjalin rasa cinta, rasa sayang terhadap pasangan.
Ingatlah Bun, yang paling menyakiti anak adalah saat kedua orang tua tidak rukun/bertengkar, sedangkan hadiah paling indah untuk anak kita adalah saat kita saling mencintai pasangan.
Bunda, jadikanlah rumah menjadi kenangan indah, sehingga anak senantiasa rindu pulang ke rumah dan bercerita dengan orang tuanya.
Cinta anak kepada orang tuanya itu, dibangun dengan kenangan-kenangan indah mereka bersama kedua orang tuanya. Sedangkan kebencian anak itu terbangun dengan kenangan-kenangan buruk mereka saat bersama kedua orang tuanya.
Bunda, saat bertengkar dengan suami, seringkali di depan anaknya, kita menjelekkan ayahnya anak-anak. Jangan pernah Bun, Jangan pernah dilakukan sebab jika anak benci kepada ibunya/ayahnya maka anak tersebut menjadi anak durhaka dan kita memiliki andil menjadikannya anak durhaka.
Sebenci apapun kita kepada suami, jangan pernah menjelekan suami di depan anak-anak Bunda. Terakhir Bun, ini yang paling penting bahwa kebahagiaan yang paling mendasar adalah saat keluarga taat kepada Allah.
Kebahagiaan itu akan menjadi semu tanpa adanya ketaatan kepada Allah.[ind]
sumber: Kulwap Rumah Pintar Aisha. November 2021.